Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pelajaran Bagi Calon Pengganti CEO XL

Kompas.com - 03/03/2015, 12:28 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Executive Officer (CEO) XL Axiata Hasnul Suhaimi sempat membocorkan Dian Siswarini sebagai calon pengganti kepemimpinannya. Hasnul juga mengatakan telah memberikan persiapan kepemimpinan pada Dian selama tiga tahun.

Dian Siswarini sendiri bukan orang baru. Dia telah memulai karirnya sejak 1996 silam saat XL pertama kali beroperasi. Pada tahun 2011 dia dipilih untuk memimpin departemen Content and New Business XL Axiata sebagai Direktur atau Chief Digital Services Officer.

Pada Juni 2014, Dian meninggalkan departemen konten XL Axiata dan mengembangkan karirnya di Axiata sebagai Group Chief of Marketing dan Operation Office. Selanjutnya, sejak 7 Januari 2015 hingga kini, Dian menjabat sebagai Deputy CEO XL Axiata.

Ketika ditemui KompasTekno usai peluncuran XL Xmart City di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (27/2/2015) lalu, wanita jebolan Institut Teknologi Bandung itu sempat menceritakan pelajaran-pelajaran yang diterimanya dari Hasnul.

Pelajaran Pertama: Market Insight

"Pak Hasnul adalah salah satu great leaders yang kita punya di industri telekomunikasi ini. Yang diberikan Pak Hasnul ke saya, satu adalah bagaimana kita bisa memiliki feeling tentang market, market insight," ujarnya memulai.

Seorang pemimpin perusahaan diharapkan peka terhadap apa yang diinginkan oleh pasar. Dian menambahkan, dalam pelajaran tersebut dia diajarkan bahwa untuk mengasah kepekaannya terhadap pasar haruslah dengan cara turun ke lapangan, misalnya dengan berdiskusi atau survei langsung.

"Ini gak bisa kita pelajari dari buku. Jadi salah satu pelajaran dari Pak Hasnul adalah bagaimana kita mesti melihat maunya pasar, apa yang selama ini kita tawarkan sudah cocok atau belum," terang Dian.

Selain pelajaran mengenai market insight, dua hal lain yang diberikan oleh Hasnul dalam masa mentoringnya adalah soal kepemimpinan di sebuah perusahaan. Di antaranya mengenai perbedaan seorang CEO dengan karyawan lain di perusahaan.

Pelajaran Kedua: Leadership

"Pelajaran kedua tentang bagaimana menjadi leader yang baik. Pak Hasnul bercerita bagaimana beliau yang tadinya gak punya pemikiran menjadi CEO perusahaan besar tapi kemudian jadi leader. Jadi beliau meng-overcome keterbatasan yang ada sehingga menjadi salah satu orang terkuat di industri telekomunikasi," kisahnya.

Pelatihan dari Hasnul layaknya sekolah. Dian berkisah, dalam kurun waktu tiga tahun mentoring oleh bos XL Axiata itu dia kerap mendapat PR khusus. Satu hal yang paling berkesan adalah ketika dirinya diminta mendirikan divisi Digital XL Axiata.

Saat itu awal 2012, Hasnul mengatakan padanya soal perubahan dunia telekomunikasi. Masa-masa ketika telekomunikasi hanya terbatas komunikasi dan informasi sudah berlalu. Telekomunikasi saat itu mulai berkembang ke arah digitalisasi kehidupan, tentang teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.

"Jadi Pak Hasnul bilang, kamu tinggalin deh yang sekarang sedang kamu kerjakan sekarang, which is saat itu saya CTO atau Direktur Network, kamu harus bangun Digital Service Business di XL. Dan itu yang pertama di Indonesia. Kan saat itu belum ada," kenang Dian.

Pelajaran Ketiga: Apa Artinya Jadi CEO

"Ketiga, khusus mengenai CEO. Jadi Pak Hasnul membagi tips, kalau CEO ini bedanya apa dengan pegawai dan bedanya dengan peran sebagai board member yang lain. Pak Hasnul mengajarkan bahwa menjadi CEO itu benar-benar menjadi the face of the company, jadi dia mengajarkan apa saja yang harus dilakukan, bagaimana harus bersikap, dan sebagainya," imbuh Dian.

Sebagai mentor, Hasnul tak sekadar memberi PR. Menurut Dian, dalam proses membangun departemen digital tersebut dari nol, seniornya itu banyak memberikan masukan. Hasnul juga yang mengarahkan bagaimana memulainya.

"(Pembangunan departemen digital) merupakan proyek terbesar yang diberikan pak Hasnul dalam rangka pendidikannya. Alhamdulillah, sekarang kita sudah banyak menelurkan produk dari situ. Salah satunya mFish dan Smart City ini," kisahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com