Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Smartphone, Intel Berharap pada Sofia

Kompas.com - 04/03/2015, 09:46 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com - Intel meluncurkan sebuah prosesor baru dengan kode Sofia. Prosesor ini akan jadi harapan besar bagi perusahaan asal California itu untuk bisa mencatat kemajuan di pasar smartphone.

Intel sejatinya mengeluarkan Sofia sebagai jawaban atas besarnya permintaan smartphone murah di Tiongkok. Prosesor tersebut sudah disiapkan sejak 2013 lalu, dalam sebuah pertemuan dengan para investor.

"Kami bergerak dari PowerPoint hingga pengapalan dalam waktu 15 bulan ini," ujar General Manager of Intel Platform Engineering Group Aicha Evans kepada Reuters.

Seperti dilansir KompasTekno, Selasa (3/3/2015), Evans juga mengatakan bahwa saat ini sudah ada lebih dari 20 produsen perangkat genggam yang berencana menggunakan Sofia. Beberapa lini produk yang menggunakan prosesor itu pun akan muncul di Mobile World Congress 2015.

Prosesor Sofia diyakini paling ideal untuk pasar smartphone murah yang sedang berkembang cepat di Asia. Raksasa prosesor PC itu berkomitmen untuk tidak menerapkan strategi subsidi untuk menjual Sofia tahun ini.

Prosesor Sofia dibekali fitur koneksi 3G untuk smartphone murah, dan rencananya akan ada versi 4G untuk smartphone yang lebih mahal di akhir tahun ini.

Intel selama ini mendominasi prosesor di segmen PC atau komputer pribadi. Namun di segmen prosesor mobile, Intel boleh dibilang ketinggalan dibanding Qualcomm dan MediaTek.

Perusahaan yang bermarkas di Santa Clara ini pun menggunakan strategi yang mahal demi mendongkrak posisinya di pasar prosesor mobile. Dalam strategi tersebut, Intel memberikan subsidi berupa biaya pengembangan tablet low-end yang menggunakan prosesor Bay Trail karyanya.

Mereka enggan mengungkap berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk strategi prosesor Bay Trail itu. Hanya saja tercatat bahwa divisi mobile mereka membukukan kerugian 4,2 miliar dollar AS pada 2014, kerugian yang lebih besar dibanding 3,1 miliar dollar AS pada 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com