Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investigasi Penyadapan Dilakukan Internal, Operator Perlu Diaudit?

Kompas.com - 17/03/2015, 14:53 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator-operator seluler di Indonesia telah memberikan laporannya terkait isu penyadapan yang dilakukan NSA melalui kartu SIM buatan Gemalto.

Namun investigasi tersebut masih bersifat audit internal dari masing-masing operator. Lalu apakah pemerintah melalui BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) juga perlu melakukan audit terhadap operator-operator di Indonesia?

Menjawab pertanyaan soal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara berpendapat bahwa audit dari pemerintah tidak dibutuhkan saat ini.

"Kecuali ada kesengajaan dari operator yang bersangkutan membiarkan penyadapan terjadi (baru diaudit)," demikian ujar Rudiantara saat dijumpai KompasTekno di kantor Kemenkominfo, Selasa (17/3/2015).

Menurut Rudiantara, operator-operator tersebut sudah memiliki sistem audit yang berstandar internasional, baik dari pihak internal mereka sendiri atau audit dari pihak eksternal yang berwenang.

"Mereka kan sudah punya standar ISO yang harus dilakukan, saya yakin-lah mereka juga tidak akan membiarkan penyadapan terjadi di jaringannya, sebab dendanya juga besar loh menurut Undang-Undang Telekomunikasi," kata Rudiantara.

Pada Senin (16/3/2015) lalu pun operator-operator seluler di Indonesia telah menyerahkan hasil investigasi internal mereka ke Kemenkominfo.

Menurut Kepala Humas Kemenkominfo, Ismail Cawidu, total sudah ada lima operator yang menyerahkan hasil investigasi internal mereka. Kelima operator tetsebut adalah Hutchinson 3 Indonesia (H3i), XL Axiata, Indosat, Telkomsel, dan Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Ceria).

Menurut hasil investigasi internal yang dilakukan operator tersebut, tidak ditemukan indikasi penyadapan. Para operator pun mengklaim bahwa penyedia kartu SIM yang mereka gunakan sudah memenuhi GSM Security Standard.

Sementara masih ada dua operator lain yang belum menyerahkan hasil investigasi internal mereka, yaitu Esia dan Smarfren.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com