Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Wajib Komponen Lokal Gairahkan Industri Lokal

Kompas.com - 18/03/2015, 16:57 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

SERANG, KOMPAS.com - Wacana pemerintah meningkatkan jumlah komponen lokal dalam aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) membawa angin segar bagi industri electronic manufacture services (EMS). PT Tridharma Kencana (TDK), salah satu pemain dalam industri itu berpendapat aturan tersebut bisa membangkitkan industri lokal.

CEO TDK Hendryk L. Karosekali mengatakan EMS sempat mengalami penurunan karena barang elektronik, seperti ponsel, dapat diimpor secara utuh ke Indonesia. Namun kini industri tersebut mulai tumbuh kembali seiring pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian menerapkan aturan bahwa barang-barang impor harus memiliki kandungan dalam negeri.

"Satu dekade kita sempat tengkurap. Sekarang EMS akan jadi backbone industri lokal di Indonesia," terang Hendryk kepada KompasTekno di kantornya, Serang, Rabu (18/3/2015).

Menurut Hendryk, jika aturan terkait TKDN 40 persen untuk perangkat 4G sudah jadi diterapkan, maka akan banyak produsen asing yang membutuhkan kerjasama dengan EMS.

"Dengan adanya TKDN, semua brand di Indonesia pasti ingin menggandeng EMS," pungkasnya.

Factory Manager TDK Agustinus Simamora mengemukakan pendapat senada. Dari banyaknya produsen asing yang harus memenuhi TKDN itulah EMS akan berkembang.

"Satu merek kalau mau bikin pabrik biayanya terlalu besar. Kalau pedagang gak boleh impor barang jadi, belum tentu sanggup bikin pabrik. Nah inilah yang kita cari," terang pria yang biasa disapa Mora ini.

TDK tidak melulu bergerak dalam perakitan ponsel. Mereka juga menangani perakitan elektronik lain, yaitu air conditioner, TV LED, set top box dan base station untuk perangkat komunikasi.

Perusahaan yang memesan rakitan tersebut terbagi antara produsen lokal dan asal Tiongkok. Hendryk enggan menyebutkan spesifik siapa saja produsen yang dimaksud, namun salah satu produsen lokal yang menggunakan jasa perakitan meraka adalah ponsel fitur bermerek G-Star.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com