CEO TDK Hendryk L. Karosekali mengatakan EMS sempat mengalami penurunan karena barang elektronik, seperti ponsel, dapat diimpor secara utuh ke Indonesia. Namun kini industri tersebut mulai tumbuh kembali seiring pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian menerapkan aturan bahwa barang-barang impor harus memiliki kandungan dalam negeri.
"Satu dekade kita sempat tengkurap. Sekarang EMS akan jadi backbone industri lokal di Indonesia," terang Hendryk kepada KompasTekno di kantornya, Serang, Rabu (18/3/2015).
Menurut Hendryk, jika aturan terkait TKDN 40 persen untuk perangkat 4G sudah jadi diterapkan, maka akan banyak produsen asing yang membutuhkan kerjasama dengan EMS.
"Dengan adanya TKDN, semua brand di Indonesia pasti ingin menggandeng EMS," pungkasnya.
Factory Manager TDK Agustinus Simamora mengemukakan pendapat senada. Dari banyaknya produsen asing yang harus memenuhi TKDN itulah EMS akan berkembang.
"Satu merek kalau mau bikin pabrik biayanya terlalu besar. Kalau pedagang gak boleh impor barang jadi, belum tentu sanggup bikin pabrik. Nah inilah yang kita cari," terang pria yang biasa disapa Mora ini.
TDK tidak melulu bergerak dalam perakitan ponsel. Mereka juga menangani perakitan elektronik lain, yaitu air conditioner, TV LED, set top box dan base station untuk perangkat komunikasi.
Perusahaan yang memesan rakitan tersebut terbagi antara produsen lokal dan asal Tiongkok. Hendryk enggan menyebutkan spesifik siapa saja produsen yang dimaksud, namun salah satu produsen lokal yang menggunakan jasa perakitan meraka adalah ponsel fitur bermerek G-Star.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.