KOMPAS.com - Fotografi arsitektur menawarkan lebih dari sekadar detail bersejarah atau bentuk-bentuk modern. Hasil foto tak selalu bergantung pada indahnya desain bangunan, namun juga cara mengambil angle yang berbeda dan menarik.
Aneka gedung pencakar langit di kawasan bisnis, misalnya, selalu mengundang hasrat untuk memotret. Bagi Anda yang tertarik, simak beberapa tips berikut untuk menghasilkan gambar-gambar mengagumkan dengan menggunakan kamera mirorrless:
Cari angle menarik
Menangkap detail eksterior bangunan adalah seni menggambarkan betapa "seksinya" gedung-gedung pencakar langit. Mengoptimalkan fungsi mirrorless bisa dimulai dari sini.
Cari angle menarik, kemudian atur speed dan diafragma untuk menyesuaikan penyerapan cahaya yang masuk. Semakin tinggi resolusi kamera akan mempengaruhi ketajaman dan detail gambar yang dihasilkan.
Sudut low angle yang ekstrem bisa menjadi alternatif untuk menghasilkan foto gedung yang terkesan megah menjulang. Bila ingin lebih dramatis, pemilihan waktu jelang matahari tenggelam cocok dijadikan pilihan.
Pencahayaan saat golden hour
Pada jam-jam tertentu kemegahan bangunan tampak serasi dengan warna langit. Di dunia fotografi ada istilah yang disebut dengan golden hour.
Golden hour adalah momentum cahaya yang dianggap terbaik, yaitu pada kisaran pukul 06.00 – 09.00 di pagi hari, atau sore hari jelang matahari tenggelam. Pada jam-jam seperti ini warna biru kontras dengan bangunan yang kerap dilindungi kaca berwarna silver atau biru metalik. Penggunaan mode auto ISO pada kamera akan mempermudah Anda mendapat eksposur pas, serta dynamic range yang baik.
Dalam tangkapan kamera mirrorless berbekal Adaptative Noise Reduction, sisi gelap pada gedung yang kurang tersinari cahaya pun akan terlihat mengesankan tanpa terganggu bercak noise.
Perhatikan komposisi dan distorsi
Anda juga dapat mengambil gambar dari tempat lebih tinggi. Dengan tambahan lensa tele, posisi ini akan membantu Anda berada di posisi sejajar dengan obyek. Cara ini akan sangat memudahkan Anda saat bermain komposisi dan mengambil foto close up atau guratan garis gedung tanpa lengkung yang biasa disebut distorsi.
Lensa tele yang sudah dibekali optical image stabilizer (OIS) juga memungkinkan Anda menangkap dengan tajam obyek-obyek jauh secara candid hingga menghasilkan foto unik dan spontan. Misalnya, foto kegiatan petugas pembersih kaca gedung.
Foto yang bercerita
Seperti ungkapan lama dalam dunia fotografi, pictures speak louder than words. Pasang indera penglihatan dan perhatikan dengan tajam. Apa yang dihasilkan dalam tiap bidikan lensa harus sama dengan apa yang hendak Anda ceritakan. Cari tahu di sini specs kamera untuk mendapatkan hasil foto yang jernih.
So, let’s roll the camera!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.