Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala SDM Ungkap Kiat Wawancara di Google

Kompas.com - 10/04/2015, 06:52 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber dice

KOMPAS.com — Perusahaan seperti apa yang sebenarnya diidamkan untuk jadi tempat kerja? Gaji besar, fasilitas lengkap, kredibilitas perusahaan, lingkungan yang kondusif, rekan yang progresif, pengembangan diri, atau jenjang karier? Google adalah satu dari perusahaan yang mengakomodasi semua kriteria tersebut.

Gaji untuk anak magang di Google lebih besar dibandingkan gaji karyawan tetap di perusahaan-perusahaan ternama di Amerika. Untuk fasilitasnya, semua karyawan Google boleh menikmati camilan, makan pagi, makan siang, dan berbagai macam minuman di kantin Google secara gratis.

Masih banyak fasilitas Google yang menggiurkan dan akan jadi panjang jika harus dibahas satu per satu. Yang jelas, semua fasilitas itu membuat raksasa teknologi ini begitu diminati para pencari kerja.

Tiap bulan, puluhan ribu pendaftar dari seluruh penjuru dunia berusaha masuk ke perusahaan yang didirikan Larry Page ini. Tetapi, tentu saja hanya orang-orang cerdas, kreatif, dan spesial yang diberi tempat di Google.

Dilansir KompasTekno, Kamis (9/4/2015) dari Dice, beberapa waktu lalu, Kepala SDM Google Laszlo Bock merilis buku berjudul Work Rules!. Dalam satu bahasan pada buku tersebut, Bock menceritakan bagaimana menyenangkannya mengetes kemampuan otak para kandidat pekerja.

Dibandingkan menanyakan hal-hal berbau teknis dan hitungan, Bock dan timnya cenderung menanyakan hal-hal yang menguji cara dan tindakan seseorang dalam bekerja.

"Tujuan wawancara kami adalah untuk memprediksi kandidat mana yang bakal unjuk gigi jika mereka bergabung bersama kami," katanya.

Bock dan timnya menguji kualitas kerja para kandidat dengan menggabungkan struktur tindakan dan situasi. Hal itu dipadukan dengan penaksiran kemampuan kognitif, kepemimpinan, dan ketekunan.

Dalam mengklasifikasikan pertanyaan-pertanyaan wawancara, Bock dan timnya menggunakan sebuah alat yang secara otomatis bakal mengelompokkan jawaban-jawaban dengan kriteria-kriteria yang dicari.

Berikut beberapa contoh pertanyaan yang diajukan:

1. Ceritakan tentang pengalamanmu memberikan dampak positif bagi divisimu.
2. Ceritakan tentang pengalamanmu mengarahkan timmu untuk mencapai tujuan bersama. Bagaimana pendekatanmu?
3. Ceritakan tentang pengalamanmu kesulitan bekerja sama dengan rekan atau klien. Kenapa orang-orang tersebut bisa menyulitkan?

Bock secara gamblang membeberkan pertanyaan-pertanyaan yang kerap ia lontarkan saat mewawancarai pelamar kerja Google. Sesungguhnya, bukan pertanyaannya yang menentukan, tetapi jawaban para kandidat.

"Kandidat yang keren akan punya jawaban yang kami butuhkan dan alasan yang banyak bagi kami untuk meloloskannya. Bisa terlihat jelas antara kandidat yang spesial dan yang standar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber dice

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com