Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Tragedi Germanwings Terungkap dari "Browsing History"

Kompas.com - 12/04/2015, 12:16 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber The Mirror
KOMPAS.com — Kopilot Germanwings penerbangan 4U9525 yang jatuh di Pegunungan Alpen, Andrea Lubitz, diduga memberikan obat diuretic ke dalam kopi milik kapten penerbangan, Patrick Sondenheimer.

Obat diuretic membuat tubuh seseorang memproduksi urine lebih banyak sehingga keinginan buang air kecil menjadi lebih sering.

Obat tersebut kemungkinan dituangkan Lubitz ke dalam kopi Kapten Sondenheimer sebelum terbang. Temuan baru tersebut diberitakan oleh koran berbahasa Jerman, Bild, pada Rabu (8/4/2015) lalu.

Menurut The Mirror, seperti dikutip KompasTekno, Rabu, indikasi Lubitz memberikan obat diuretic tersebut terungkap dari riwayat browsing (browsing history) yang tersimpan di komputer pribadi miliknya.

Dalam daftar browsing history itu, Lubitz diketahui mencari informasi tentang obat diuretic di internet. Hal itu dilakukan Lubitz beberapa hari sebelum penerbangan 4U9525.

Dengan membuat kapten penerbangan ke toilet, Lubitz bisa memiliki waktu sendirian di dalam kokpit. Saat itulah Lubitz dengan sengaja mengunci pintu dari dalam kokpit dan tidak memberikan izin kopilot kembali ke dalam.

Lubitz kemudian diduga dengan sengaja mengatur autopilot pesawat agar menurunkan ketinggian jelajah, dari 35.000 kaki menuju 100 kaki.

Germanwings 4U9525 pun menghantam pesisir selatan lereng Pegunungan Alpen di Perancis.

Rekaman di kokpit (CVR) menunjukkan suara bahwa kapten Sondenheimer berusaha mendobrak pintu kokpit dari luar saat pesawat mulai menurunkan ketinggian.

Sementara itu, kopilot Andrea Lubitz yang berada di dalam kokpit dilaporkan terdengar bernapas secara normal, tidak sedang dalam kondisi panik dan mengindikasikan pesawat dalam kondisi bahaya.

Selain mencari informasi tentang obat diuretic, seperti diberitakan sebelumnya, kopilot Lubitz juga mencari informasi tentang bunuh diri dan pintu kokpit Airbus A320 yang diterbangkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com