Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Android Mirip Windows, Akankah Google Mengalah?

Kompas.com - 20/04/2015, 13:59 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Komisi Eropa sedang menginvestigasi praktik pemasaran Google dengan sistem operasi Android-nya. Google dianggap curang karena dengan mem-bundling aplikasi-aplikasinya ke dalam sistem Android.

Praktik tersebut dikutip KompasTekno dari Telecomasia, Minggu (19/4/2015), mirip dengan kasus yang dialami Microsoft sepuluh tahun lalu.

Saat itu, Microsoft dituduh melakukan praktik curang dan bertentangan dengan undang-undang kompetisi perdagangan di Eropa, karena sistem operasinya, Windows, disertai beragam software  yang sudah terpasang di dalamnya.

Microsoft kemudian saat itu terpaksa harus melepas beberapa paket software-software pentingnya dari Windows. Hal yang sama juga bisa terjadi pada Google, seperti Microsoft di era desktop saat itu.

Google bisa jadi diharuskan melepas beberapa paket aplikasinya dalam Android, seperti browser Chrome, e-mail Gmail, Google Maps, YouTube, dan Google Docs, lalu memberikan lebih banyak pilihan kepada pengguna.

Seperti diketahui, layanan Google semacam Maps, Chrome dan YouTube selama ini tersemat otomatis di dalam perangkat-perangkat Android. Para kompetitor mengeluhkan sikap ini. Menurut mereka, Google meraup keuntungan dengan cara tak adil.

"Smartphone, tablet, dan perangkat lain serupa memiliki peranan penting di kehidupan masyarakat sehari-hari saat ini, saya ingin memastikan pasar di Eropa berjalan kompetitif dan tidak didominasi oleh satu perusahaan saja," demikian ujar salah satu komisioner kebijakan kompetisi, Margrethe Vestager.

Saat ini, fokus penyelidikan Komisi Eropa fokus pada tiga hal, terkait insentif, pembatasan modifikasi, serta cara Google membundling aplikasi-aplikasinya.

Google sendiri telah mengeluarkan memo internal untuk karyawannya. Dalam memo tersebut, Google yakin tidak melanggar persaingan karena Android juga mem-bundling aplikasi dari pihak ketiga, seperti Facebook, Amazon, dan Microsoft.

"Aplikasi-aplikasi itu dipasang secara pre-loaded, konsumen memiliki banyak pilihan, dan banyak perusahaan yang menjadi sukses dengan bisnis mobile-nya," demikian ujar Google.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com