Hal ini jadi sedikit masalah ketika saya hendak mengakses YouTube. Gara-garanya, di situs tersebut ada sebuah algoritma yang akan memberikan rekomendasi video.
Salah satu yang jadi pertimbangan rekomendasi itu agaknya adalah rekam jejak alias sejarah video yang pernah ditonton di YouTube oleh akun tersebut.
Akibatnya, rekomendasi yang muncul setelah akun saya "dibajak" akan banyak menampilkan berbagai "Let's Play" tentang Minecraft. Karena, bagaimana pun, saya tidak menggemari "Let's Play" yang sama, muncullah rekomendasi yang sangat tidak relevan.
Beruntung, YouTube punya fasilitas untuk melihat daftar video yang pernah ditonton (History) dan menghapus isi daftar tersebut.
Aksi bersih-bersih ini kemudian jadi rutin dilakukan setelah weekend. Ya, hitung-hitung sambil memperhatikan juga video apa saja sih yang sudah ditonton mereka.
Jangan-jangan sejarah
Sambil membersihkan sejarah tontonan video di YouTube itu, saya jadi berpikir asal-asalan soal sejarah sebuah bangsa.
Jangan-jangan, apa yang telah dipelajari tentang sejarah bisa berpengaruh pada perangai bangsa itu.
Jangan-jangan, orang Amerika (Serikat) yang kasar, mau menang sendiri, dan arogan itu karena di alam bawah sadar mereka percaya pada sejarah negerinya sebagai negeri koboi?
Jangan-jangan, orang Inggris yang kaku, angkuh dan kebangetan taat pada aturan itu sesuai dengan sejarah sistem monarki yang kuat di negeri itu?
Jangan-jangan -- dan ini yang menyedihkan -- mindernya bangsa Indonesia pada orang kulit putih (dan orang asing lainnya) terkait dengan pelajaran sejarah sebagai bangsa yang dijajah 350 tahun lebih?
Tentunya itu semua adalah stereotipe belaka. Tidak semua orang Amerika berlaku bak koboi. Tidak semua orang Indonesia minder.
Inti pemikirannya adalah: jangan-jangan pelajaran (persepsi) tentang sejarah punya peran besar pada persepsi tentang bangsa itu.
Terpujilah penemu tombol Undo