Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smartfren Kok Tidak Produksi Smartphone Sendiri?

Kompas.com - 28/05/2015, 11:21 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Selama ini, model bisnis PT Smartfren Telecom dalam memasarkan handset adalah dengan menggandeng vendor smartphone lain, kemudian diberi label brand Smartfren sendiri, yaitu Andromax.

Padahal, Andromax, yang diciptakan Smartfren, sudah dikenal luas dan memiliki segmen pasarnya sendiri. Lalu, kenapa Smartfren tidak membuat handset-nya sendiri?

Menurut Head of Marketing & Corporate Strategy Smartfren Telecom, Roberto Saputra, bisnis smartphone Andromax itu sebetulnya hanyalah bonus bagi Smartfren.

"Buat Smartfren, core business-nya (bisnis utama) itu sebenarnya adalah operator (seluler)," ujar Roberto saat dijumpai KompasTekno dalam acara jumpa media di Batam, Rabu (27/5/2015).

Untuk diketahui, PT Smartfren Telecom hanya memiliki izin sebagai penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA, yang memiliki lisensi selular dan mobilitas terbatas (Fixed Wireless Access/FWA), serta memiliki cakupan jaringan CDMA.

Smartfren menggunakan teknologi EV-DO (jaringan mobile broadband yang setara dengan 3G) pertama di Indonesia.

Roberto menambahkan, Andromax pada awalnya adalah bisnis sampingan Smartfren yang mendukung bisnis utamanya, yaitu sebagai penyedia layanan seluler.

Namun, seiring waktu, ternyata brand smartphone Andromax semakin disukai masyarakat, bahkan menurut Roberto, kini Smartfren berada di posisi ketiga terbesar di pasar smartphone Indonesia

"Apa yang tadinya disadvantage (kerugian), kini justru menjadi advantage (keuntungan)," demikian Roberto berkisah.

Untuk lebih melayani penggunanya dengan baik, seiring perkembangan teknologi seluler di Indonesia yang mengarah ke teknologi komunikasi generasi keempat (4G), maka Smartfren pun menggandeng dua vendor smartphone Tiongkok, Hisense dan Haier, untuk merakit smartphone 4G Andromax.

Khusus untuk perangkat Hisense yang dibranding Andromax oleh Smartfren, keduanya menunjuk PT Sat Nusapersada yang berada di Batam, Kepulauan Riau, untuk merakit smartphone 4G-nya.

"Kita butuh expertise Hisense dan Sat Nusapersada, karena kita tidak punya kompetensi dalam proses manufaktur smartphone," terang Roberto.

Memasuki era 4G, Roberto menekankan pentingnya ekosistem perangkat dan jaringan agar Smartfren terus bisa bersaing. "Ini (smartphone 4G Smartfren) untuk menunjang bisnis operator," pungkas Roberto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com