Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BlackBerry Pelan-pelan Beralih dari Ponsel

Kompas.com - 29/05/2015, 18:23 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum dikenal sebagai pembuat ponsel "kantoran", Blackberry merupakan penyedia software Mobile Devices Management untuk segmen korporasi. Kini mereka kembali memasukkan segmen itu sebagai salah satu fokus perusahaan.

"Ke depan nanti kami akan fokus pada MDM, kemudian segala sesuatu yang berbau security," ujar Managing Direktor Blackberry Indonesia Sofran Irchamni saat berdiskusi mengenai BES 12 di Jakarta, Kamis (28/5/2015).

"Selama ini kontribusi device memang masih paling besar bagi kami. Device 90 persen dan enterprise 10 persen. Namun perlahan kami akan shifting sejak memutuskan untuk fokus di enterprise," katanya.

Senjata andalan perusahaan untuk memikat segmen korporat adalah Blackberry Enterprise Service (BES) 12. Kali ini, perusahaan menyematkan pembaruan yang membuat software pengatur perangkat genggam itu bisa digunakan oleh sistem operasi lain di luar Blackberry.

Sofran menerangkan, bila BES 5 hanya bisa dipakai mengelola keamanan perangkat bersistem operasi Blackberry, versi 12 ini sengaja dibuat dapat mengelola Android serta iOS. Dengan demikian, perusahaan yang menerapkan solusi tersebut lebih bebas memilih perangkat yang digunakan.

Soal pengamanan, BES 12 bekerja dengan cara membuat dua buah kontainer dalam satu perangkat genggam. Satu kontainer akan dipakai sebagai wadah berbagai hal pribadi pengguna, sedangkan satu kontainer lainnya dipakai sebagai wadah data-data serta aplikasi milik perusahaan.

Mulai dari e-mail, aplikasi hingga dokumen-dokumen, akan dipisahkan dalam dua kontainer seperti disebutkan di atas.

Pria lulusan Departemen Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menambahkan, saat terhubung ke BES perangkat genggam akan masuk ke dalam sebuah server yang sanggup menampung sekitar 25.000 pengguna. Dari server itulah pengendalian perangkat dilakukan terpusat ke satu orang.

Kontainer yang berisi data dan aplikasi milik perusahaan dikendalikan oleh admin khusus. Hanya admin tersebut yang bisa mengubah atau menambahkan isi kontainer milik perusahaan.

Selain itu, perusahaan juga bisa memantau aplikasi apa saja yang dipasang oleh karyawannya atau menghapus seluruh data rahasia kantor jika ponsel tersebut hilang. Cara demikian diyakini efektif untuk mengamankan data perusahaan, terutama seiring makin banyak orang yang menggunakan perangkat pribadinya untuk bekerja.

Soal keamanan ini disebut-sebut sebagai keunggulan Blackberry. Bahkan, seperti dikatakan Sofran, Blackberry merupakan satu-satunya perangkat yang lulus izin keamanan dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan Jerman.

BES 12, menurut Sofran, dibanderol mulai dari harga 125 dollar AS per perangkat atau sekitar Rp 1,6 juta untuk solusi yang berlaku seumur hidup, dan 70 dollar per perangkat atau Rp 926 ribu untuk solusi yang berlaku setahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com