Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo Ingin Kurangi Operator Seluler, Ini Kata Indosat

Kompas.com - 13/06/2015, 15:45 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara kembali membahas isu konsolidasi operator seluler melalui akun Twitternya @rudiantara_id, Kamis, (11/6/2015) lalu. Rudiantara berharap, Indonesia hanya memiliki tiga atau empat operator seluler.

Sejak beberapa tahun lalu, para penyedia jaringan seluler memang didorong untuk bergabung (merger). Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah operator terbanyak, yakni 10 operator.

Hasilnya, kinerja operator tak maksimal karena jumlah frekuensi yang terbatas dibagi ke banyak pengelola. Selain itu, pendanaan bisnis telekomunikasi sangat berat. Sehingga yang tak kuat bakal tergerus. 

"Setiap tahun industri telekomunikasi harus mengeluarkan setidaknya 4,5 miliar dollar AS (atau Rp 60 triliun) untuk belanja modal," begitu kicauan menteri yang akrab disapa Chief RA.

Menanggapi kultwit yang dilayangkan Menkominfo tersebut, CEO sekaligus Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli membalikkan harapan ke pemerintah.

"Kami berharap pemerintah bisa mengeluarkan peraturan-peraturan yang memberikan insentif bagi operator-operator untuk infrastrukturnya terkonsolidasi dulu baru setelah itu yang lain," kata Alex, usai memberi sambutan pada acara IWIC ke-9 di Gedung Cendrawasih, Sabtu (13/6/2015), di JCC, Senayan.

Indosat, kata Alex, sangat mendukung adanya konsolidasi market. Tapi, penggabungan itu harus dimulai dari infrastruktur terlebih dahulu agar penggabungannya bisa lebih perlahan dan terencana.

Sejauh ini, Alex mengatakan pihaknya tengah melakukan negosiasi dengan pemerintah. Ia tak ingin serta-merta mewacanakan konsolidasi jika peraturan dari pemerintah belum jelas.

"Tergantung peraturannya, akan lebih terinsentif untuk bikin infrastruktur seperti apa. Kalau sudah cocok baru (dijalankan)," katanya.

Terkait operator mana yang bakal dilirik Indosat untuk bergabung, operator bernuansa kuning belum punya pilihan spesifik. "Kita harus eksplor dulu. Kan setiap operator punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semua dibicarakan bersama," ia menuturkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com