Karyawan Magang Apple Digaji Rp 89 Juta per Bulan

Seorang mantan karyawan magang Apple, yang hanya mau disebut dengan nama Brad, membeberkan kepada Business Insider bahwa ia mendapat gaji sebesar 38 dollar AS atau sekitar Rp 500.000 per jamnya.

Rata-rata, dalam satu bulan, Brad akan mendapatkan uang sebesar 6.700 dollar AS atau sekitar Rp 89 juta. Dalam hitungan tahun, Brad bisa saja mendapatkan uang 80.000 dollar AS atau sekitar Rp 1 miliar.

Karyawan magang lainnya kepada media Mashable mengaku, mendapat gaji sebesar 2.500 dollar AS atau sekitar Rp 33 juta per bulannya. Mantan karyawan magang yang satu ini mengaku bekerja di luar bagian pengembangan produk.

Gaji itu sendiri masih bisa meningkat lebih besar, asalkan si pegawai magang ini bekerja lembur. Dalam satu minggu, jumlah jam kerja penuh yang ditetapkan oleh Apple adalah sebesar 40 jam. Apabila melebihi jam tersebut, Apple baru akan membayar biaya lembur.

Satu hal yang harus diingat, jumlah sebesar itu baru bisa dicapai apabila pegawai bekerja selama 40 jam selama satu minggu. Apabila pegawai magang hanya bekerja paruh waktu, tentunya gaji yang dihasilkan lebih kecil dari itu.

Apa konsekuensi dari gaji besar itu? Seperti KompasTekno kutip dari Mashable, Senin (29/6/2015), si pegawai magang harus bekerja dalam kondisi serahasia mungkin. Mereka tidak boleh menceritakan apa yang dikerjakan dan dilihat selama di dalam lingkup perusahaan, baik itu kepada keluarga sendiri, teman, apalagi media.

Selain itu, untuk memastikan rahasia tetap terjaga, karyawan antar divisi pun sampai tidak boleh menceritakan pekerjaannya.

Gaji besar yang dimiliki oleh karyawan Apple ternyata dinikmati juga oleh karyawan di perusahaan teknologi besar lainnya. Menurut situs Glassdoor, pegawai magang Facebook dan Linkedin bisa saja mendapatkan gaji sebesar 6.200 dollar AS per bulannya (Rp 82 juta) dan 74.400 (Rp 993 juta) dollar AS per tahunnya.