Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Terjebak 1.000 iPhone 6 Gratis di WhatsApp

Kompas.com - 10/07/2015, 16:34 WIB
Deliusno

Penulis

KOMPAS.com - Dalam dua hari belakangan ini, tersebar sebuah pesan berantai di WhatsApp. Pesan tersebut menyatakan bahwa ada 1.000 iPhone 6 gratis yang disediakan Apple sebagai perayaan pembukaan toko ke 1.000.

Untuk lengkapnya, pesan tersebut berbunyi seperti ini, "Have you heared about Apple's 1000th store? They are giving 1000 iPhone 6 for free for the grand opening. You can check it here: http://m.bbcmobilenews.com/applein/free-iphone6. The offer it's still available"

Apabila diterjemahkan, kira-kira artinya seperti ini. Apple bakal memberikan secara gratis 1.000 iPhone 6 dalam pembukaan Apple Store terbarunya. Penerima pesan diminta untuk mengklik tautan berita yang ada.

Namun, tentunya pengguna sama sekali tidak akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan iPhone 6. Malahan, pengguna bisa saja tertipu untuk mengisi sebuah survei.

Uniknya, apabila tautan tersebut diklik melalui komputer, korban hanya akan dibawa ke situs Google Rumania. Tautan tersebut hanya akan membawa pengguna ke situs tipuan di perangkat smartphone.

Seperti KompasTekno kutip dari keterangan pers Vaksincom, Jumat (10/7/2015), pengguna smartphone akan dihadapkan dengan desain situs yang sangat menarik saat mengklik tautan tersebut. Akan ada sebuah video singkat antrean di toko yang diperkirakan Apple Store, untuk membuat para korban percaya bahwa tautan terserbut benar-benar buatan Apple.

Hebatnya lagi, tampilan situs kelihatannya sudah didesain untuk menyesuaikan isinya dengan profil pengaksesnya. Jika pengaksesnya dari Indonesia maka bahasa yang ditampilkan adalah Bahasa Indonesia dengan situs yang dipersiapkan bernama bbc.livenewsindonesia.com. Sebagai catatan, jika diakses dari komputer biasa, maka situs yang akan ditampilkan adalah bbcmobilenews.com.

Setelah itu, korban akan ditanyakan tiga pertanyaan mudah. Jadi hanya dengan menjawab 3 pertanyaan mudah, pengakses situs dijanjikan akan mendapatkan iPhone 6.

Setelah pertanyaan sudah dijawab, korban akan mendapatkan tampilan animasi seakan-akan server sedang memproses jawaban. Sebenarnya tidak ada server yang memproses jawaban. Pasalnya, tidak mungkin server harus sampai bekerja keras memproses tiga jawaban tersebut.

Anda tidak perlu pusing memikirkan jawaban atas semua pertanyaan tersebut karena apapun jawaban yang diklik, baik benar maupun salah, tetap akan dinyatakan sebagai pemenang.

Setelah itu, korban akan diminta untuk membagikan pesan ke 10 pengguna WhatsApp lainnya. Apabila sudah membagikan, korban bakal dibawa ke situs tipuan baru. Nah, di situs tersebut, korban akan diminta untuk mengisi survei. Itulah akhir dari perjalanan "tipuan" oleh si penjahat cyber.

Kelihatannya motivasi dari pembuat iming-iming iPhone palsu ini adalah untuk mendapatkan keuntungan finansial dari korbannya yang digiring untuk mengisi survei.

Ancaman dari iming-iming iPhone 6 ini tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan ancaman malware, namun melihat mulai diincarnya Whatsapp untuk menyebarkan informasi dan tautan ekternal yang menunjukkan kriminal sudah memperhitungkan messenger sebagai sarana menyebarkan diri.

Dengan rekayasa yang tepat, trik ini bisa digunakan untuk mengarahkan korbannya ke situs phishing guna melakukan pencurian kredensial, eksploitasi celah keamanan, dan instalasi malware.

Tipuan kali ini juga memperlihatkan bahwa PC sudah bukan menjadi sasaran utama lagi, melainkan populasi perangkat pintar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com