Jika kecepatan layanan LTE di Surabaya sudah tembus 49 Mbps, Malang tampaknya belum bisa menyamakan langkah.
Melewati Jalan Terusan Borobudur, hingga ke Tugu dan sampai ke Jalan Ijen, jaringan 4G Smartfren belum tembus 30 Mbps. Pantauan KompasTekno, menggunakan aplikasi Ookla Speedtest, kecepatan jaringan rata-rata di Malang hanya 10 Mbps.
Di jalan-jalan protokol, kecepatannya bisa meningkat. Paling tinggi tembus 18 Mbps untuk pengunduhan. Sedangkan untuk pengunggahan paling banter mencapai 4 Mbps.
Menurut Head of Network Special Project Smartfren Munir SP, pengetesan menggunakan Ookla belum bisa dikatakan akurat karena setiap pengguna mendapat server yang berbeda-beda.
"Secara umum, untuk tes LTE masih cukup memuaskan. Kalau dilihat dari data yang didapat (dari alat khusus), masih lebih banyak daerah yang hijau (jaringannya bagus) daripada yang merah (jaringannya buruk)," katanya usai pengujian 4G di Malang.
Memang, tak ditemui masalah ketika jaringan LTE Smartfren di Malang digunakan untuk streaming video di YouTube. Tak ada buffering yang mengganggu saat akan menonton video klip berdurasi 6 menitan.
Namun, ketika ditingkatkan untuk menonton video berdurasi satu jam, beberapa kali video terhenti untuk buffering. Walau begitu, secara garis besar tak ada hambatan yang berarti.
Bertepatan dengan uji jaringan, Smartfren juga sekaligus mengadakan CSR ke beberapa sekolah di Malang. Smartfren membagikan dua perangkat router MiFi untuk tiap sekolah. Sekolah-sekolah yang dikunjungi antara lain SMK Shalahuddin 1, SMK Frateran dan SMPK Mardiwiyata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.