Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Android Makin Sumpek, Samsung "Biangnya"

Kompas.com - 07/08/2015, 15:47 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Tahun 2015 ini, fragmentasi atau keragaman perangkat Android dilaporkan semakin signifikan. Hal ini tak lepas dari bertambahnya produsen smartphone yang bergabung dalam "keluarga Android".

Dihimpun KompasTekno, Jumat (7/8/2015) dari AndroidAuthority, peneliti menemukan bahwa 24.093 perangkat berbeda mengunduh aplikasi android sepanjang 2015. Angka tersebut meningkat tajam dari 18.796 pada tahun lalu dan 11.868 pada 2013.

Selain itu, inisiasi Android untuk membuat versi lain dari sistemnya, yakni Android One dan Android M, juga berpengaruh pada peningkatan fragmentasi. Menurut analis OpenSignal, fragmentasi Android tak ubahnya koin dua sisi.

Di satu sisi bisa menjadi "berkah" karena mengakomodir banyak pilihan untuk pengguna. Konektivitas perangkat lintas vendor juga lebih mudah karena diwadahi oleh sistem operasi yang sama.

Di sisi lain juga bisa jadi "kutukan". Sebab, tiap vendor cenderung menyematkan antarmuka dan spesifikasi "khas" masing-masing. Akibatnya aplikasi Android sering tidak kompatibel untuk perangkat-perangkat tertentu. Hal tersebut bisa mengganggu kenyamanan pengguna.

Samsung mendominasi tren pasar Android

AndroidAuthority Samsung masih mendominasi pasar Android

Walau fragmentasi Android bersumbu pada beragamnya jenis perangkat, namun dominasi pasar tetap dipegang oleh satu vendor. Dalam hal ini, Samsung masih menjadi wajah utama Android. Pabrikan asal Korea Selatan ini menguasai 37,8 persen pasar Android. 

Setelahnya menyusul LG dengan perangkat-perangkat flagship seri G. Lalu jajaran Sony Xperia seri Z dan beragam versi Moto G. Walau besar, sesungguhnya angka dominasi pasar Samsung menurun dari 43 persen tahun lalu.

Disebutkan, pertumbuhan pabrikan low-cost sedikit banyak memakan "lahan" Samsung. Lenovo, Huawei, Asus, Motorola, Oppo, dan Tct cukup besar ambil bagian pada fragmentasi pasar global Android tahun ini.

OpenSignal juga mengatakan, ada lebih dari 1000 pabrikan yang sebelumnya tak masuk tabel fragmentasi Android pada 2012, tahu-tahu kini muncul. Salah satunya OnePlus, startup smartphone yang didirikan Carl Pei dan kini mulai banyak diminati.

Namun, penurunan dominasi Samsung tak serta-merta membuat vendor lain mudah melengserkan posisinya. Pasalnya, vendor inilah yang pertama kali mempopulerkan penggunaan sistem operasi Android.

Walau, Samsung bukan yang pertama membenamkan Android pada lini smartphone-nya. HTC dan Motorola adalah dua vendor yang lebih dulu percaya pada Android.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com