Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Berita di Facebook Lampaui Google

Kompas.com - 23/08/2015, 16:20 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Fortune

KOMPAS.com - Di era jejaring sosial, hubungan erat antara media berita dengan Facebook dan Twitter tak tertampik. Tautan berita yang disematkan pada kedua platform tersebut sedikit banyak membantu menaikkan trafik pembaca.

Selama beberapa tahun terakhir, jumlah pembaca berita yang datang dari Facebook dan Google bersaing tipis. Kini, firma analitik trafik Parse.ly mengemukakan fakta baru.

Kedua perusahaan teknologi terkemuka tersebut tak lagi berlomba. Facebook telah memenangkan lomba dengan menjadi pendorong arus trafik terbesar untuk media online. Setidaknya fakta itu dihimpun dari data trafik 400 organisasi media kawakan.

Di antaranya Wired, The Atlantic, Reuters, The Daily Telegraph, Mashable, The Next Web dan Business Insider. Nama-nama tersebut dianggap mewakili keseluruhan kebiasaan netizen dalam mengakses berita online.

Dilansir KompasTekno, Minggu (23/8/2015) dari Fortune, Facebook menyumbang 43 persen trafik ke 400 organisasi media yang diteliti. Sedangkan Google tertinggal jauh dengan kontribusi trafik 38 persen.

Secara keseluruhan, Google mengantarkan 6 miliar klik ke artikel di media online dan 1 miliar pengunjung unik (unique visitor) tiap bulannya.

Tak hanya Parse.ly, firma analitik lainnya Chartbeat juga melihat skema serupa. "Saat kami melihat semua situs di jaringan kami, Facebook tiga kali lipat lebih banyak mendatangkan trafik daripada Google," kata CEO ChartBeat Tony Haile.

Menurut CTO Parse.ly Montalenti, peningkatan progresif dari Facebook sedikit banyak didukung oleh program Instant Article yang diperkenalkan awal tahun ini. Hanya saja, kata Motalenti, Google lebih unggul dalam membeberkan alasan mengapa sebuah artikel bisa diakses banyak orang dan yang lainnya tidak.

Sedangkan Facebook belum memiliki sistem yang mumpuni untuk dijadikan patokan bagi organisasi media dalam menciptakan strategi media sosial yang relevan. "Facebook belum transparan dalam membeberkan bagaimana algoritmanya berfungsi mendatangkan trafik untuk tiap artikel," kata Montalenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Fortune
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com