Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo Bantah Ada CIA di Badan Cyber Nasional

Kompas.com - 25/08/2015, 11:26 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia (Menkominfo) Rudiantara menanggapi isu yang menyebutkan bahwa Badan Cyber Nasional (BCN) dibentuk bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS).

"Soal pertahanan cyber, memang bukan cuma pemerintah yang menyiapkan, tetapi juga mengajak multistakeholder, termasuk di dalamnya Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi)," ujarnya di sela-sela Indonesia Cyber Security Summit (ICSS), Senin (24/8/2015).

"Akan tetapi, bukan seperti berita yang banyak beredar di media sosial, yang menyebut kami akan kerja sama dengan Central Intelligence Agency (CIA). Tidak benar itu. Tidak ada kerja sama dengan CIA," pungkasnya.

Selain membantah soal kerja sama tersebut, Rudiantara juga menambahkan bahwa pemerintah tidak memiliki niat untuk mengawasi percakapan warganya di aplikasi pesan instan, seperti WhatsApp. Pembentukan BCN justru demi memperkuat ketahanan cyber Indonesia agar tidak mudah diserang.

Chief RA, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa saat ini pemerintah tengah menggodok sebuah blueprint untuk standardisasi ketahanan cyber nasional. Rencananya, cetak biru itu akan selesai pada Oktober mendatang.

Pemerintah mengajak berbagai pemangku kepentingan baik dari kalangan bisnis, akademisi, atau praktisi untuk terlibat dalam penyusunannya. Selain itu mereka akan melihat dari berbagai negara yang sudah lebih dulu memiliki pertahan cyber, lalu mengadopsi dan menyesuaikannya dengan konten lokal Indonesia.

Standarisasi keamanan cyber tersebut akan diterapkan pada enam hingga delapan sektor prioritas yang tergolong non-defense. Antara lain sektor perbankan, keuangan, kelistrikan, transportasi, gas dan air.

"Oktober nanti konsep lebih detil dan komperehensif soal cyber security sudah selesai," kata Chief RA.

"Fokusnya Kemenkominfo adalah sektor non-defense, yaitu terkait public utilities. Misalnya di sektor perbankan saja, kalau ada masalah dengan ATM maka yang akan kena bukan cuma kita tapi bisa ke peebankannya sendiri. Begitu juga soal kelistrikan, transportasi, dan lainnya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com