Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Bedanya 4G LTE Smartfren dengan Lainnya?

Kompas.com - 26/08/2015, 11:56 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pekan lalu, tepatnya 19 Agustus 2015, Smartfren resmi meluncurkan layanan 4G LTE Advance secara komersil. Teknologi internet cepat itu bisa dinikmati di 22 kota Indonesia.

Menggunakan embel-embel Advanced, apa bedanya dengan 4G LTE operator lain?

Teknologi 4G LTE biasanya berjalan di satu kanal frekuensi saja, misalnya di 2.300 MHz tanpa ada penggabungan dengan kanal lain. Sedangkan 4G LTE Advance, yang digunakan Smartfren, menggabungkan dua kanal di dua frekuensi berbeda untuk mendorong kecepatan dan memperluas jangkauan akses internet mobile mereka.

"Dalam 4G LTE Advance kita ada yang disebut dengan teknologi Carrier Aggregation (CA), ini menyatukan semua kanal yang kita miliki di frekuensi 2300 MHz dan 850 MHz," terang Head of Network Spesial Project Smartfren Munir Syahda Prabowo, usai Uji Jaringan 4G LTE Smartfren di Semarang, Selasa (25/8/2015).

"Semuanya bisa menjadi satu di handset sehingga menduakali-lipatkan kecepatan yang diterima pengguna," imbuhnya.

Selanjutnya, dalam teknologi tersebut juga disematkan fitur voice over LTE (VoLTE) yang berguna untuk melakukan panggilan suara. VoLTE mengubah suara menjadi paket data sehingga panggilan telepon bisa dilakukan melalui koneksi internet.

Munir mengibaratkan panggilan tersebut mirip dengan WhatsApp Call, Skype Call atau Line Call yang kini bisa dinikmati menggunakan jaringan 3G atau EVDO. Namun pada VoLTE suara yang dihasilkan bisa lebih jernih dan tentunya bebas ngadat.

"Kalau nanti handset dan teknologi 4G semuanya (operator) sudah mendukung, panggilan VoLTE bisa saja dilakukan via WiFi. Jadi mirip WhatsApp Call, tapi panggilan tersebut dilakukan antar-nomor saja seperti biasa,"ujarnya mengilustrasikan.

Teknologi VoLTE sendiri saat ini masih dalam pengembangan dan masih berupa percobaan saja. Chipset yang mendukung teknologi ini diprediksi bakal mulai muncul pada akhir 2015, namun belum diketahui kapan akan disematkan dalam berbagai perangkat genggam.

Munir menambahkan, mereka juga memasang BTS yang mendukung dua pancaran frekuensi yaitu 2.300 MHz dengan teknologi time division duplex (TDD) dan 850 MHz dengan teknologi frequency division duplex (FDD).

BTS jenis tersebut umumnya ditaruh di dalam kota untuk memberikan kualitas yang lebih baik. Sedangkan BTS yang hanya memancarkan satu frekuensi, yaitu 850 MH, digunakan untuk menjangkau daerah di pinggiran kota.

"Kalau FDD dengan alokasi 5 MHz teorinya bisa dapat kecepatan download 2-20 Mbps, sedangkan TDD dengan alokasi 30 MHz bisa memberi kecepatan download 2-100 Mbps, karena memang lebih lebar," jelasnya.

"Karena kita CA, itu akan mix. Hebatnya, pelanggan nanti tidak akan tahu apakah mendapat TDD, FDD atau keduanya secara bersamaan," pungkas Munir.

Regional Network Optimisation Leader Smartfren, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Slamet Hendro Susilo menambahkan, layanan 4G LTE Advanced di Jawa Tengah akan didukung oleh 1.112 BTS. Hingga saat ini baru 70 persen saja  yang sudah selesai dipasang.

Selain itu, anak usaha Sinarmas ini masih memiliki BTS CDMA. Di daerah Jawa Tengah  saja ada sekitar 965 BTS yang berjalan di 850 MHz dan sebagian masih menggunakan 1.900 MHz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com