BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Oppo
Smartphone Tiongkok Made in Indonesia

Smartphone Tiongkok Made in Indonesia

Kompas.com - 26/08/2015, 16:20 WIB
COPYWRITER

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Hal penting yang harus menjadi catatan bagi para konsumen saat membeli produk elektronik seperti smartphone adalah soal pelayanan purna jual. Hal tersebut mengacu pada pusat perbaikan, kesiapan suku cadang bahkan adanya pabrik perakitan, sehingga saat smartphone Anda bermasalah tidak ada lagi pusat perbaikan yang hanya berlaku sebagai collecting point. Alhasil, smartphone Anda harus lama menginap karena suku cadang atau layanan perbaikan harus dikirimkan dari atau ke pabriknya di luar negeri.

Namun, hal tersebut tampaknya tidak berlaku bagi Oppo Smartphone yang pada Agustus tahun ini telah resmi mengoperasikan pabriknya di Tangerang yang punya nilai investasi USD 30 juta. Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 27.000 meter persegi ini merupakan pabrik pertama di luar Tiongkok dan terbesar kedua setelah pabriknya di Zhenchen. Selain untuk mengikuti peraturan Pemerintah soal tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang pada tahun ini harus mencapai 20%, dengan berdirinya Oppo Smartphone juga akan menambah tingkat kepercayaan konsumen akan pelayanan purna jual dari smartphone Oppo.

Saat ini pabrik Oppo Smartphone dengan 100 orang karyawannya baru dapat memproduksi 3 tipe ponsel pintar, yaitu Oppo Joy Plus, Oppo Neo5 dan Oppo Joy 3. Tetapi selanjutnya, pihak Oppo akan menjadikan pabrik ini sebagai basis produksi ponsel pintar Oppo high-end seperti Mirror5. "Selanjutnya dari 3 tipe yang sudah diproduksi di sini, pabrik Oppo akan menambah produksinya menjadi 5 tipe produk dan salah satunya adalah Mirror5. Tetapi semua itu disesuaikan dengan permintaan pasar Indonesia," ujar Media Engagement Oppo Indonesia Ario Meidianto A.

Menjelajahi pabrik Oppo

Pabrik Oppo Indonesia saat ini telah mampu memproduksi 30.000 unit ponsel pintar per bulan, dan targetnya pada akhir tahun ini produksinya akan mencapai 200.000 unit per bulan. Pabrik yang targetnya akan memiliki 2000 orang karyawan tersebut memiliki 3 bagian, bagian gudang penyimpanan, produksi dan laboratorium quality control. Pada bagian penyimpanan, setiap ponsel yang telah diproduksi akan dikumpulkan dalam satu area sesuai dengan tipe dan warnanya.

Kompas.com/Mulky Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 27.000 meter persegi ini merupakan pabrik pertama di luar Tiongkok dan terbesar kedua setelah pabriknya di Zhenchen.

Lalu di bagian produksi, setiap ponsel pintar yang akan dirakit harus melalui 17 - 19 proses dalam satu line satu tipe. Mulai dari proses perakitan komponen, percobaan kinerja komponen seperti kamera, pemasangan komponen hingga antena. Setelah itu, ponsel akan memasuki area factory reset dan final quality control untuk memastikan ponsel tidak ada masalah. Terakhir adalah area pengepakan ponsel untuk selanjutnya siap disimpan dan didistribusikan.

Nah, hal menarik dari pabrik Oppo ini adalah area laboratorium quality control. Pada area ini setiap ponsel Oppo akan "disiksa" untuk mengetahui apakah ponsel tersebut bisa dikatakan baik. Ponsel yang diambil secara acak dari bagian produksi tersebut akan dicoba dengan mesin drop test, yaitu menjatuhkan ponsel Oppo dari ketinggian 10 cm, ada pula USB Swing Machine untuk mencoba konektivitas dari port USB ponsel Oppo. "Siksaan" masih berlanjut dengan menempatkan ponsel Oppo ke dalam sebuah mesin Vibration Test untuk melihat seberapa baik ponsel Oppo tahan terhadap guncangan.

Bahkan, pada bagian selanjutnya ponsel Oppo akan dicoba dengan menempatkannya pada mesin cold & thermal testing machine untuk melihat ketahanan ponsel Oppo pada kondisi iklim yang ekstrem, lalu roller experiment box untuk melihat kekuatan ponsel apabila jatuh, dan terakhir adalah memasukkan ponsel Oppo ke dalam mesin untuk mengukur seberapa tahan ponsel tersebut tahan terhadap kelembaban dan suasana yang kering. (ADV)

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com