Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Lemah, Operator Telekomunikasi Masih Aman

Kompas.com - 08/09/2015, 07:26 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelemahan nilai tukar  rupiah terhadap dollar Amerika Serikat punya dampak langsung dan tidak langsung terhadap berbagai sektor bisnis. Bagaimana dengan industri telekomunikasi di Tanah Air?

Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Alexander Rusli berpendapat saat ini industri telekomunikasi belum akan merasakan dampaknya.

"Kalau bicara jangka pendek, efek dollar naik ini tidak ada. Apalagi masyarakat sekarang ini top of mind spending ke telekomunikasi. Jangka pendek itu maksudnya sampai akhir tahun ini ya," ujarnya dalam diskusi Mencari Alternatif Solusi Terhadap Dampak Depresiasi Rupiah pada Industri Telekomunikasi, di gedung Kemenkominfo, Senin (7/9/2015).

Pasalnya, belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sudah dikeluarkan. Semuanya masih menggunakan kurs dollar dari tahun sebelumnya.

Efek pelemahan nilai tukar rupiah tersebut baru akan terasa pada jangka panjang. Jika pelemahan terus terjadi sepanjang tahun, maka akan ada tingkat kurs baru yang digunakan untuk capex tahun depan.

Akibatnya, meski saat itu operator telekomunikasi menganggarkan capex serupa tahun ini, jumlah barang atau jasa yang diperoleh dan digunakan sebagai modal justru lebih sedikit.

Hal tersebut kemudian bisa berimbas pada kualitas layanan yang diterima oleh pelanggan telekomunikasi. Misalnya penurunan kualitas atau jangkauan yang menurun.

"Efek jangka panjangnya kualitas (layanan telekomunikasi) akan menurun," pungkas Alex.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com