Begitulah cara Sony memperkenalkan lini smartphone teranyarnya. Menyasar kelas menengah ke atas, ponsel ini disandingkan dengan Samsung Galaxy S6, HTC M9 One dan LG G4.
Di Indonesia, Z3 Plus meluncur resmi pada 24 Juni 2015 dengan dua varian berdasarkan slot kartu SIM. KompasTekno berkesempatan mengulas ponsel dengan varian dua SIM, atau disebut "Xperia Z3 Plus Dual". Berikut penjabaran lengkapnya.
Desain khas Sony versi lebih tipis
Pabrikan Jepang ini masih mengusung desain berkarakter sama dengan produk Xperia lainnya. Kotak, sederhana, terkesan kaku namun elegan.
Jika dilihat sepintas, tak ada perubahan desain yang berarti sebagai pembeda Z3 Plus Dual dan pendahulunya, Z3. Ukurannya tetap sama 5,2 inci dan keempat sisiannya dibuat sedikit melengkung.
Bagian depan dan punggung ponsel masih dilapisi material kaca. Sisi-sisi samping juga tetap dilindungi aluminium, layaknya jejeran seri Z lain.
Yang menjadi pembeda hanya letak slot dual SIM dan microSD, serta ada atau tidaknya pelindung port USB. Pada Z3 Plus Dual, slot SIM dan micro SD dipindahkan dari sisi kanan pada Z3, ke sisi kiri.
Kali ini, Sony juga menanggalkan kebiasaannya melindungi port USB. Dengan dalih fleksibilitas, port USB Z3 Plus Dual dibiarkan terbuka.
Adapula lubang konektor audio 3,5 mm pada sisi atas yang enggan dilindungi kover. Satu-satunya yang dipasang pelindung hanya slot dual SIM sekaligus microSD.
Pada sisi kanan ponsel, dipatrikan tombol pengunci ponsel, volume naik dan turun, serta tombol kamera. Bagi pengguna yang hendak mengambil gambar landscape, tombol kamera akan sangat membantu.
Jika dibandingkan dengan kompetitornya, spesifikasi ini cukup memimpin di ranah smartphone high-end. Diketahui LG G4 membenamkan kamera 16 megapiksel. Sementara itu Samsung Galaxy S6 dan HTC M9 One masing-masing menggunakan lensa 20 megapiksel.
Selama ini kredibilitas kamera Sony memang terbilang kredibel. Selain karena mereknya juga memiliki lini produk kamera sendiri, sensor kamera Sony pun kerap digunakan beberapa vendor lain.
Samsung misalnya yang beberapa kali menggunakan sensor buatan Sony. Vendor lainnya, seperti Xiaomi dan Motorola juga menggunakan sensor Sony pada beberapa produk.
Pada fitur kamera Z3 Plus Dual, saat mengaktifkan mode manual, pengguna dapat menyetel pengoperasian kamera sesuka hati. Misalnya mengatur ISO dan HDR sesuai intensitas cahaya.
Adapula beberapa efek yang tersedia untuk mendukung warna dan komposisi gambar pada situasi-situasi tertentu. Misalnya saat siang hari, malam hari, di luar ruangan dan dalam ruangan.
Dengan kualitas yang mumpuni, ada satu kekurangan saat mengoperasikan kamera Sony untuk menjepret foto. Yakni waktu penguncian gambar yang relatif lambat.
Butuh waktu sekitar 2 detik sejak menekan gambar hingga terkunci. Ini lumayan mengganggu ketika pengguna ingin memburu momen tertentu.
Untungnya, kamera Sony dibekali teknologi "Steadyshot" untuk menjaga stabilitas gambar. Jadi, walau pengunciannya lambat dan membuat tangan sedikit bergoyang, setidaknya hasil gambar akan tetap stabil dan tajam.
Berikut beberapa hasil jepretan kamera Xperia Z3 Plus di luar ruangan pada siang dan malam hari. Adapula foto yang dibidik di dalam ruang dengan intensitas cahaya memadai.
Sebelum menyetel penyutingan video 4k, perangkat terlebih dahulu memperingati pengguna. Saat ponsel mulai panas pun layar ponsel kembali memunculkan peringatan hingga aplikasi kamera benar-benar tertutup.
Selain membenamkan fitur perekaman video 4k, kamera Z3 Plus untuk menjepret foto mandiri (selfie) juga ditingkatkan. Pada Z3, Sony memilih lensa 2,2 megapiksel, sedangkan Z3 Plus Dual sudah mengusung lensa 5 megapiksel.
Saat selfie, foto yang dihasilkan akan terlihat natural. Kamera tak menjadikan kulit lebih putih dan mulus layaknya ponsel-ponsel zaman sekarang. Warna yang dikeluarkan juga tak terlalu tajam sehingga terkesan alami.
Selama beberapa pekan dijajal oleh KompasTekno, performa Xperia Z3 Plus untuk penggunaan standar bisa dibilang lumayan. Membuka beberapa situs sekaligus pada browser sembari mengobrol dengan teman-teman di media sosial seperti Twitter dan Facebook bisa dijalankan tanpa hambatan.
Untuk media sosial yang lebih berat seperti Snapchat pun tak pernah ada gangguan sama sekali. Kapasitas baterai 2930 mAH cukup untuk menopang performa flagship dari Sony ini. Saat daya diisi ulang, Xperia Z3 Plus juga cepat bertenaga kembali dengan teknologi pengisian cepat (quick charging).
Hanya saja, pengoperasian kamera yang berlebihan akan membuat ponsel cepat panas. Terlebih jika digunakan untuk merekam video beresolusi 4k. Untuk persoalan ini, Sony telah menyediakan "obat pereda panas".
Update sistem tersebut bisa didapatkan secara OTA (over the air) melalui Xperia System Update di menu Settings perangkat, atau dengan mengunjungi situs support.sonymobile.com/update.
Melalui indikator performa PC Mark, Xperia Z3 Plus juga menunjukkan skor yang mumpuni, meski di bawah skor PC Mark LG G4 (4776).
Dari sisi desain, Sony tetap mempertahankan ciri khas kotak berbalut kaca, layaknya lini Xperia Z lainnya. Antarmukanya pun masih sama dengan produk-produk sebelumnya, tetap ergonomis dan sederhana.
Hanya saja, prosesor Snapdragon 810 yang menjadi "jeroan" tak maksimal menopang kemampuan Z3 Plus Dual. Saat merekam video 4k, aplikasi kamera akan tertutup kala memasuki menit ke-8.
Ponsel cepat panas ketika aplikasi kamera digunakan berlebihan. Pun begitu, Sony telah menelurkan obat anti panas untuk produk flagship-nya.
Pengguna bisa memperbarui sistem melalui tautan support.sonymobile.com/update atau melalui system update yang tersedia pada pilihan "setting" di ponsel.
Ponsel high-end ini cocok digunakan orang tua maupun anak muda yang menyukai kesederhanaan desain dengan fitur standar pada kelasnya. Bagi pekerja kantoran yang sibuk, fitur Dual SIM akan membantu komunikasi yang lebih luas dan efisien ke lebih banyak jenis pengguna operator seluler.
Dengan spesifikasi dan performa yang diusung, Xperia Z3 Plus Dual dibanderol dengan harga Rp 8,5 jutaan.
Kelebihan dan kelemahan
+ Desain ergonomis dengan tombol kamera yang memudahkan
+ Kamera 20,7 megapiksel dengan fitur yang mumpuni
+ Pengisian baterai cepat
+ Penyutingan video 4k
+ Dual SIM
- Cepat panas
- Penguncian objek saat menjepret gambar relatif lambat
- Video 4k tak bisa bertahan lebih dari 10 menit
- harga relatif mahal
Spesifikasi
Nama Resmi | Sony Xperia Z3 Plus Dual |
Faktor Bentuk | Full-Touchscreen |
Bentang dan Jenis Layar | LCD IPS 5,2 inci, resolusi 1080p, kerapatan 424ppi |
Dimensi | 146 x 72 x 6.9 mm |
Berat | 144 gram |
Prosesor | Qualcomm MSM8994 Snapdragon 810, CPU quad-core 1.5 GHz cortex A53 & quad-core 2 GHz cortex A57, GPU Adreno 430 |
RAM | 3 GB |
Media Penyimpanan Internal | 32 GB |
Slot MicroSD | Ya |
Kamera Utama | 20,7 megapiksel, autofocus, LED flash, 1/2.3” sensor size, geo-tagging, touch focus, face detection, HDR, panorama. Video 2160p, 1080p, 720p, HDR |
Kamera Selfie | 5 megapiksel, 1080p |
Kapasitas Baterai | Non-removable Li-Ion 2930 mAh |
Jaringan Seluler | Dual SIM 4G LTE |
Konektivitas | HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE Cat6 300/50 Mbps, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, DLNA, hotspot, Bluetooth v4.1, microUSB v2.0, A-GPS, GLONASS, NFC |
Sistem Operasi | Android OS, v5.0.2 (Lollipop) |
Fitur | Sertifikasi P68, Trilluminos Display, X-Reality Engine, Quick Charging |