CloudFare merupakan startup yang menawarkan perlindungan cyber untuk klien mereka. Menurut Anonymous, salah satu layanan mereka adalah perlindungan dari serangan distributed denial of service (DDoS). Caranya, mereka menetralkan berbagai koneksi jahat yang berpotensi menyerang sebuah situs.
Di sisi lain, serangan DDoS tersebut merupakan jenis serangan yang populer digunakan para hacker untuk menjebol pertahanan cyber targetnya, termasuk Anonymous.
Sebagaimana dilansir KompasTekno dari The Guardian, Jumat (20/11/2015), seorang anggota kelompok peretas itu kemudian mengonfirmasi bahwa situs-situs pendukung ISIS telah menggunakan teknologi serupa dengan CloudFare untuk melindungi diri.
Ghost Security Group, salah satu afiliasi Anonymous, menemukan bahwa ada sekitar 40 web pendukung ISIS yang dilindungi oleh CloudFare. 34 diantaranya merupakan situs propaganda, 4 forum diskusi, serta 2 situs layanan teknis.
Namun, CloudFare menanggapinya dingin. Mereka memang sudah sering dituduh seperti itu, dan selalu berargumen bahwa perusahaannya tidak bertanggung jawab atas konten yang dipublikasi dalam jaringannya.
Sebelumnya, pada 2013 lalu pun pernah ada tudingan serupa. Hanya saja yang menuding CloudFare adalah seorang jurnalis majalah Kernel, bernama James Cook.
Chief Executive CloudFare Matthew Prince pun menanggapi hal itu melalui sebuah blog. Dia menyatakan pandangannya bahwa sebuah situs hanya berisi pidato, dan tidak ada bahaya nyata di dalamnya.
"Kalau kami menerima perintah pengadilan resmi untuk berhenti melayani seorang pelanggan, maka kami akan patuh. Hingga saat ini tidak ada pengadilan yang meminta kami memusnahkan situs tersebut, apalagi perintah resmi," tulis Prince.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.