Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskon Palsu Marak, Bukalapak Perketat Pengawasan

Kompas.com - 12/12/2015, 19:35 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2015 dinodai oleh peristiwa diskon palsu. Menanggapi peristiwa itu, CEO Bukalapak Achmad Zaky pun berjanji akan memperketat pengawasan terhadap penjual di situsnya.

Marketplace yang dipimpin Zaky memang ikut menjadi sorotan akibat peristiwa diskon palsu. Di sisi lain, banyak juga pelapak yang menawarkan barangnya dengan wajar, tanpa upaya pemalsuan harga.

"Kami akan kawal ketat untuk promo-promo selanjutnya," tegas pria berkacamata itu dalam pesan singkat kepada KompasTekno, Sabtu (12/12/2015).

Zaky mengakui, pengawasan terhadap 500 ribu pelapak yang menjajakan dagangan di situsnya bukanlah hal mudah. Ada saja yang sedikit menaikkan harga, baru kemudian memberikan diskon.

Tapi di sisi lain dia memastikan bahwa diskon yang ditawarkan melalui Bukalapak sudah melalui pemrosesan tim internal pengelola situs.

"Pengajuan diskon pelapak itu melalui proses seleksi kami dulu, jadi kalau yang parah pasti tim saya tahu. Tapi memang yang detil dan harganya (selisih) tipis pasti sulit," imbuhnya.

Selama Harbolnas yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 12 Desember 2015, Bukalapak mengajak para pelapak untuk memberikan diskon hingga 80 persen. Perusahaan turut memberi tambahan diskon sekitar 23 persen, sekaligus sebagai insentif bagi penjual.

Dia juga mengklarifikasi soal harga sepeda Cannondale Synapse 7 Sore size 51 white, yang disebut palsu. Menurut Zaky, harga yang ditawarkan penjual belum termasuk diskon 12 persen + 12 persen yang diberikan Bukalapak.

screenshot Salah satu produk diskon yang ditawarkan merchant Bukalapak

"Sebenarnya kalau ditambah diskon Bukalapak yang 12 persen + 12 persen, harganya jadi nendang sekali. Jadi kalau dibilang diskon palsu, di kasus Bukalapak, ya nggak begitu," pungkasnya.

Sebelumnya, kasus diskon palsu menjadi sorotan karena ada beberapa barang yang banderolnya dinaikkan dengan tak wajar terlebih dahulu sebelum mendapat potongan harga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com