Bentuk peringatan itu berupa sebuah email yang dikirimkan pada Jumat lalu, pukul 5.30 waktu Eropa atau sekitar 17.30 waktu Indonesia Barat. Selain e-mail, tak ada benang merah terkait antara orang-orang tersebut.
"Sebagai tindakan pencegahan, kami memperingatkan bahwa akun Twitter Anda adalah satu dari sejumlah kecil akun yang kemungkinan menjadi target serangan dari negara tertentu," tulis e-mail peringatan tersebut.
"Kami yakin penyerang ini ( yang bisa jadi terkait dengan pemerintah negara tertentu) berusaha mendapatkan informasi seperti alamat email, alamat IP serta nomot telepon.
Dilansir KompasTekno dari The Verge, Senin (14/12/2015), ini adalah pertama kalinya sistem peringatan milik Twitter bekerja. Dan seperti yang dijelaskan dalam email notifikasi itu, akun mereka masih belum diambil alih, namun terjadi kebocoran sejumlah informasi.
Twitter sendiri tidak memberikan informasi lebih detil, selain email notifikasi tersebut.
Sekadar diketahui, Facebook dan Google pun memiliki sistem peringatan darurat serupa. Facebook meluncurkannya pada Oktober lalu dan sistemnya dengan mudah menemukan serangan cyber pada para pekerja departemen pemerintahan.
Walau kesannya sepele, serangan terhadap media sosial sebenarnya berbahaya. Satu akses ke satu akun media sosial bisa membuka jalan untuk serangan ke berbagai lini komunikasi seseorang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.