Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Twitter Membasmi "Troll" Internet

Kompas.com - 31/12/2015, 08:08 WIB
KOMPAS.com - Twitter berusaha untuk mengatasi troll internet, pihak yang mengirim pesan di internet dengan tujuan membuat kemarahan atau kegaduhan, dengan memperkenalkan serangkaian langkah selama setahun ini, kata Kepala Twitter Eropa Bruce Daisley.

Berbicara kepada koran The Independent menjelang ulang tahun Twitter ke-10, Daisley mengatakan lebih banyak upaya telah dibuat untuk keselamatan pengguna dibandingkan masalah lainnya.

"Langkah-langkah yang kami tempuh berkorelasi langsung dengan pengurangan jumlah perilaku buruk," katanya.

Serangkaian pengguna Twitter yang terkenal telah berhenti menggunakan Twitter akibat penyalahgunaan secara online.

Surat kabar itu melaporkan bahwa situs tersebut mengincar pihak-pihak yang diduga sebagai troll di internet dengan meminta lebih banyak pengguna mengidentifikasi diri mereka melalui verifikasi telepon.

"Itu memungkinkan kita untuk memberitahu pengguna bahwa apa yang mereka lakukan di sini ada di dunia nyata," kata Daisley.

Verifikasi telepon

Implementasi dari verifikasi telepon -di mana pengguna dikirim kode angka yang harus mereka ketik sebelum dapat mengakses situs- juga memungkinkan Twitter untuk memeriksa apakah orang tersebut memiliki akun Twitter lain yang telah ditangguhkan akibat penyalahgunaan, jelas Daisley.

Pengguna juga diberikan alat-alat baru untuk memblokir troll dan mereka didorong untuk berbagi daftar pihak-pihak yang mereka blokir, lapor surat kabar tersebut.

Daisley mengatakan langkah-langkah itu membuat orang merasa lebih aman.

Febuari lalu, Kepala Eksekutif Twitter saat itu Dick Costolo mengakui perusahaan itu "parah" ketika menyangkut penyalahgunaan layanan dan trolling.

Putri aktor Robin Williams contohnya, tidak lagi menggunakan Twitter dan mengatakan ia disalahgunakan oleh pengguna lain setelah kematian ayahnya.

Dan Sara Payne, yang putrinya Sarah diculik dan dibunuh pada tahun 2000, mengungkap dia memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jaringan media sosial tersebut setelah bertahun-tahun dilecehkan secara online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com