Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Dalam Sejarah, Penjualan iPhone Bakal Turun

Kompas.com - 27/01/2016, 12:15 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Daily Mail
KOMPAS.com - Apple baru saja mengumumkan hasil penjualan iPhone pada tahun kuartal pertama 2016 yang berakhir pada 26 Desember lalu. Laporan itu menyebutkan bahwa penjualan iPhone hanya tumbuh 1 persen dibanding tahun sebelumnya, dari 74,5 juta unit menjadi 74,77 juta unit.

Di kuartal berikut, CEO Apple Tim Cook mengingatkan bahwa akan terjadi hal yang lebih buruk.

"Kami pikir penjualan iPhone akan mengalami penurunan di kuartal mendatang," ujar Cook dalam sebuah earnings call pasca pengumuman laporan keuangan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Daily Mail, Rabu (27/1/2016).

Apabila benar terjadi, maka penurunan tersebut merupakan yang pertama sepanjang sejarah iPhone. Semenjak mulai dipasarkan pada 2007 lalu, ponsel ini memang selalu mencatat pertumbuhan penjualan.

Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, iPhone selalu menjadi produk andalan yang menyumbang pemasukan terbesar ke pundi-pundi uang Apple.

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu berpendapat loyonya penjualan terjadi sebagai akibat dari penguatan dollar AS serta perlambatan ekonomi global.

Penjualan yang loyo itu berpengaruh pada sekitar dua per tiga pendapatan mereka dan memicu timbulnya keraguan pada investor. Sementara itu, penjualan iPad sudah menurun sejak dua tahun lalu dan Mac juga mulai mengalami hal serupa di kuartal ini.

Pendapatan Apple di kuartal pertama 2016 adalah 18,36 miliar dollar AS dibandingkan kuartal sama di tahun sebelumnya yang hanya 18,02 miliar dollar AS, atau hanya meningkat 1,9 persen.

Kendati demikian  Cook tetap optimis. Menurut dia, Apple masih punya kesempatan untuk tumbuh dari sisi penjualan iPad serta layanan Apple Music.

"Kami tidak hanya hidup dalam hitungan 90 hari per kuartal, dan kami tidak hanya berinvestasi untuk hitungan tersebut. Saya yakin kami sedang melakukan hal yang tepat juga memiliki aset yang sangat besar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com