Toshiba, Fujitsu, dan Vaio Gabungkan Produksi Laptop?

Dikutip KompasTekno dari The Register, Senin (1/2/2016), kerja sama tersebut dilakukan untuk menghadapi pasar PC/laptop yang terus merosot.

Seperti diketahui, tahun lalu IDC melaporkan ketiga vendor tersebut berada di luar enam besar penguasa pasar PC, penjualannya di bawah 20 juta unit per tahun.

Vaio merupakan brand pecahan dari Sony yang dikenalkan pada 2015 lalu. Bisnis laptop Toshiba juga dipisah sendiri saat itu. Sementara Fujitsu, walau produk Lifebook miliknya banyak dikagumi namun penjualannya ternyata loyo.

Analisa dari IDC menunjukkan bahwa melemahnya mata uang Yen, stok barang yang masih banyak, serta masih sedikitnya pemasaran Windows 10 menjadi penghambat pasar PC untuk tumbuh.

Konsolidasi dengan menggabungkan brand dinilai bisa mempertahankan posisi mereka di pasar Jepang dan bersaing di negara-negara lain.

Kemungkinan usaha yang akan dilakukan ketiganya adalah membagi tugas, Toshiba konsentrasi di pasar konsumer, Fujitsu di menangani bisnis penjualan dan layanan global, sementara Toshiba berada di antara keduanya seperti strateginya saat ini.

Beredar juga rumor kemungkinan Vaio akan tetap hidup, sementara itu Toshiba dan Fujitsu akan menyuntikkan investasi serta memindahkan operasional mereka ke entitas tersebut.

Toshiba, Fujitsu, serta Japan Industrial Partners, penyandang dana mayoritas Vaio, masing-masing akan mengucurkan investasi sebesar 30 persen.