Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi ke Silicon Valley, Jangan Lagi Omong Potensi

Kompas.com - 18/02/2016, 20:16 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Melihat Indonesia tak melulu soal potensi. Sekarang, seiring dengan tindakan nyata pemerintah menumbuhkan ekonomi digital, sudah saatnya Bangsa kita berkarya di kancah global.

Pendapat tersebut disampaikan Chief Executive Kibar Kreasi Yansen Kamto, yang turut menemani rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan ke Silicon Valley, Amerika Serikat (AS).

Yansen yang selama ini aktif dalam dunia inkubasi startup itu mengamini visi Jokowi. Indonesia mau dan bisa meningkatkan daya saingnya di kancah global.

"Saya muak dengan istilah potensi yang terus-terusan dicekokin di Indonesia, kini saatnya kita berkarya di global dan merah putih akan berkibar," tegasnya saat bincang bersama KompasTekno, Rabu (17/2/2016) waktu setempat.

Namun mewujudkan cita-cita tersebut juga tak bisa sembarangan. Jangan sampai yang tumbuh startup dengan mindset hanya mencari investasi.

Mindset sebuah startup mestinya menemukan sebuah solusi terhadap permasalahan yang ada.

Selain itu masih ada masalah dalam hal sumber daya manusia dan ketersediaan inkubator yang berperan membimbing perkembangan sebuah usaha rintisan digital.

Dengan kondisi seperti ini, menurut Yansen Indonesia lebih dulu membangun ekosistem yang dibutuhkan untuk mengarah ke ekonomi digital.

"Indonesia harus fokus di pembinaan talenta mudanya dulu, makanya harus ada lebih banyak inkubator yang beneran punya hati untuk bangsa ini," ujarnya.

"Kita juga harus mengembangkan jaringan mentor yang kompeten. Mentor itu bukan orang pinter dan hebat, tapi yang mau membuka jalan dan membantu mengarahkan. Mentor harusnya bukan memberikan jawaban, apalagi solusi," pungkasnya.

Di Silicon Valley, Jokowi memiliki agenda utama mengunjungi Plug and Play yang merupakan komunitas startup sekaligus inkubator terbesar di AS.

Presiden mengajak mereka bekerja sama dalam upaya Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Pemerintah sendiri memiliki sejumlah kebijakan dan rencana, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Antara lain berupa kemudahan memperoleh kredit usaha rakyat, likuiditas pasar untuk startup, hingga program 1.000 technopreneur dengan tenggat waktu 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com