Keputusan itu bukan tanpa alasan. Ternyata desain kamera yang lebih tipis adalah salah satu penyebabnya. Hal itu dikemukakan Direktur Marketing Samsung Electronic Indonesia Vebbyna Kaunang.
"Tim kami sudah berupaya membuat smartphone terbaik secara desain dan teknologi. Untuk S7, desain lensa kamera yang lebih tipis ternyata punya konsekuensi lain, yaitu penurunan sensor kamera," kata dia pada KompasTekno, di Barcelona, Spanyol.
Diketahui, desain kamera Galaxy S7 dan S7 Edge memang jauh lebih tipis dari pendahulunya. Dengan ketebalan 0,46 mm -sebelumnya 1,7 mm-, cangkang kamera keduanya bahkan hampir rata dengan bodi smartphone.
Hal itu dimungkinkan bukaan yang meningkat dari f/1.9 menjadi f/1.7. Artinya, tangkapan gambar pada kondisi minim cahaya (low-light) seharusnya lebih mantap.
Untuk membuktikannya, KompasTekno mencoba membidik foto di malam hari dengan kamera Galaxy S7. Ternyata hasilnya memang tak mengecewakan.
Kegunaan utamanya mencakup dua hal. Pertama, mempercepat pendeteksian fokus otomatis gambar(autofocus), sehingga hasil jepretan tetap cantik meski dalam keadaan tergesa-gesa.
Kedua, memungkinkan kamera membidik gambar ke lebih dari satu fokus sekaligus. Jika diibaratkan mata, dual pixel memungkinkan mata kiri dan kanan manusia melihat dua hal berbeda dengan fokus yang sama.
"Dengan teknologi yang ditingkatkan, sensor 12 megapiksel di Galaxy S7 sebenarnya setara dengan kemampuan 24 megapiksel," Vebbyna menuturkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.