Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Sejarah Pendirian Twitter yang Penuh Intrik

Kompas.com - 21/03/2016, 18:02 WIB
KOMPAS.com - Sebuah buku yang ditulis oleh kolumnis The New York Times, Nick Bilton, mengungkap tentang sejarah Twitter yang hari ini genap berumur sepuluh tahun. Buku tersebut mencatat intrik-intrik di balik pendirian jejaring sosial 140 karakter tersebut.

Buku yang berjudul “Hatching Twitter: A True Story of Money, Power, Friendship, and Betrayal” itu berpusat pada empat karakter pendiri Twitter, serta CEO Twitter saat ini, Dick Costolo.

Twitter didirikan oleh Evan Williams, Jack Dorsey, Christopher “Biz” Stone, dan Noah Glass, pada tahun 2006. Jejaring sosial berbasis microblog itu lahir setelah Odeo, startup (perusahaan rintisan) yang dibangun oleh Glass dan Williams pada tahun 2005, gagal.

Odeo fokus pada layanan podcasting. Kedua pendirinya mundur dari bisnis tersebut setelah iTunes Store milik Apple muncul dengan layanan serupa.

Glass dan Williams lalu berdiskusi dengan rekan mereka, Jack Dorsey, yang saat itu tengah mengembangkan sebuah layanan messaging yang unik.

Singkat cerita, akhirnya mereka bertiga bersama Biz Stone membangun sebuah startup baru bernama Obvious Corp.

Di bawah Obvious Corp, mereka mengembangkan beberapa aplikasi, termasuk aplikasi messaging dengan kode nama “Twttr”. Mereka menambahkan dua huruf vokal ke dalam kode nama aplikasi itu, menjadi Twitter, dan merilisnya pada tahun 2006.

Sepenggal cerita itu mungkin sudah pernah kita dengar ataupun baca. Tetapi, buku yang ditulis oleh Bilton mengulik lebih dalam tentang tahun-tahun pertama Twitter berdiri.

Selain memaparkan berbagai masalah internal perusahaan, Bilton juga menggambarkan dengan detail karakter dan peran setiap orang penting yang membentuk Twitter.

Evan Williams, misalnya, adalah anak petani dari Nebraska. Sebelum memulai Twitter, pemuda yang ambisius itu sudah sukses dengan layanan buku harian online-nya, Blogger.

Pada tahun 2003, Williams menjual Blogger kepada Google dengan harga jutaan dollar AS. Oleh Google, Blogger dijadikan platform blog yang bisa dipakai secara gratis.

Forbes Pendiri Twitter, Evan Williams.

Di tahun-tahun pertama Twitter, Williams menghidupi perusahaan dengan kekayaannya.

Dia menghadapi berbagai pilihan yang sulit dan mengambil beberapa keputusan yang cukup sadis, seperti memecat Glass, rekannya sesama co-founder, serta para karyawan pertama Twitter yang tak lain adalah teman-temannya sendiri.

Sosok lainnya, Jack Dorsey. Pada tahun 2006 Dorsey belum dikenal siapa-siapa. Dia hanyalah pria biasa yang memiliki konsep awal mengenai Twitter.

Business Insider Co Founder sekaligus CEO Twitter Jack Dorsey

Sekarang, setelah Twitter sukses besar, Dorsey bukan hanya dikenal sebagai miliuner teknologi, tetapi juga digadang-gadang sebagai salah satu orang yang berpotensi untuk menjadi “The Next Steve Jobs”.

Yang ketiga, Biz Stone. Pria yang satu ini mudah bergaul. Berkat kemampuannya berdiplomasi, Stone menjadi satu-satunya co-founder yang tak memiliki musuh. Dia pun masih berhubungan baik dengan teman-teman lain yang punya andil dalam pendirian Twitter.

Reuters Pendiri Twitter, Biz Stone

Co-founder keempat, Noah Glass, adalah sosok “geek” yang pernah menginvestasikan waktunya demi Twitter. Meskipun begitu, nasib Glass di perusahaan itu tak berakhir indah. Pada akhirnya, dia ditendang dari Twitter.

Halaman:
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com