Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Resmikan Aplikasi Ponsel dan Platform Dagang untuk Petani

Kompas.com - 11/04/2016, 11:44 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

BREBES, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiatara hari ini, Senin (11/4/2016) meluncurkan lima aplikasi untuk petani. Aplikasi tersebut dirancang untuk perangkat genggam dan merupakan karya sejumlah perusahaan rintisan digital (startup) lokal.

Aplikasi yang dimaksud adalah Petani buatan 8villages, TaniHub buatan tim TaniHub, LimaKilo dan Pantau Harga buatan Code4Nation. Semuanya merupakan aplikasi Android yang bisa diunduh melalui Google Play Store.

Khusus aplikasi Petani, memiliki fitur konsultasi gratis yang bisa diakses melalui SMS. Sedangkan aplikasi TaniHub, selain di Android, disediakan juga untuk sistem operasi iOS.

Ada juga Nurbaya Initiative yang merupakan platform penjualan untuk petani atau usaha kecil menengah dan pembagian domain atau alamat situs internet gratis.

“Pemerintah juga akan mulai mengenalkan sistem pemasaran produk hasil pertanian dengan sistem online (e-commerce) untuk memangkas rantai distribusi hasil produksi dari petani kepada konsumen. Tujuannya adalah untuk menjaga ketersediaan komoditas pangan dan stabilitas harga sampai pada tingkat konsumen,” ujar Jokowi melalui keterangan resmi dari Tim Komunikasi Presiden.

Pemerintah berharap perkenalan aplikasi-aplikasi tersebut bisa membantu petani dalam meningkatkan keuntungan mereka. Terutama karena melalui aplikasi, petani bisa terhubung secara langsung kepada konsumen.

Cara ini bisa membantu mempersingkat jalur distribusi produk tani. Selama ini distribusi produk tani banyak yang melalui tengkulak atau middleman sehingga membuat keuntungan petani menyusut.

Namun pemerintah juga tidak memungkiri bahwa umumnya petani akan kesulitan mengadopsi teknologi baru, seperti ponsel. Sebagai solusi, saat ini sedang dilakukan revisi kegiatan kelompencapir sebagai wadah komunikasi dan pengembangan petani.

“Sosialisasi memang menjadi isu utama. Karenanya, sosialisasi tidak hanya dilakukan kepada petaninya, namun kepada keluarganya. Rata-rata anak petani lebih "melek" ponsel, walau sebatas SMS,” terang Menkominfo Rudiantara dalam pesan singkat pada KompasTekno.

“Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Bu Niken saat ini sedang merancang revisi "kelompencapir" agar komunikasi dengan segmen petani busa lebih efektif,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, Aplikasi dan platform dagang di atas merupakan bagian dari program Sinergi Akdi untuk Ekonomi Rakyat. Pelaksanaannya berdasarkan koordinasi antara Kementerian Koordinator bidang Perekonomian dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Pertanian, Kemenkominfo, Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com