Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enak Mana, Jadi Karyawan atau Punya "Startup"?

Kompas.com - 21/04/2016, 08:17 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

SERPONG, KOMPAS.com – Tak setiap orang berani memutuskan berhenti bekerja dan membangun usaha sendiri. Terlebih lagi saat  jabatan penting sudah di tangan.

Salah satu hal yang paling ditakuti untuk memulai usaha sendiri adalah risiko jatuhnya bisnis kecil rintisan tak sepadan dengan pengorbanan saat mendirikannya.

William Tunggalwidjaja, pemilik startup yang kemudian dikenal dengan nama AsmaraKu, mengaku pernah pula punya pikiran semacam itu.

“Dulu itu pikirannya begini, kalau kerja dengan orang pasti pemasukan stabil. Namun, sampai kapan mau memendam passion?” ujar William, Rabu (20/4/2016).

Berbicara dalam seminar You 2.0 with HP & Intel di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong, William bertutur soal masa muda dan perjalanan bisnisnya. 

Sebelum punya usaha sendiri, William bekerja di perusahaan e-commerce. Tak tanggung-tanggung, dia sudah menjabat sebagai vice president di sana.

“Saya suka dunia (e-commerce) ini, sehingga rasa ingin tahu saya semakin besar. Akhirnya saya putuskan membuat e-commerce juga,” kata William.

Meski William sudah punya pengalaman di bidang e-commerce, tak berarti perjalanannya berbisnis mulus-mulus saja. Bahkan, dia mengaku butuh waktu lama untuk meyakinkan diri dan membulatkan tekad membangun usaha sendiri.

“Dulu, (saya) kuliah di bidang engineering," tutur William. Dia pun sempat mengenyam rasanya bekerja sesuai bidang kuliah itu, menekuninya untuk beberapa waktu.

"Ternyata, itu bukan passion saya. Pelan-pelan, baru tahu, akhirnya inilah yang saya mau, yaitu membangun bisnis sendiri,” ungkap dia.

Siap stres

Memutuskan dan memulai berbisnis tak lalu perjuangan William selesai. Justru, dia merasa tingkat stres-nya meningkat.

“Punya usaha sendiri itu berarti upaya yang dilakukan lebih besar. Terlebih lagi, saya harus berhadapan dengan pemasukan yang naik-turun,” kata William.

Thinkstock Ilustrasi peluang terkait era internet dan digital

Itu pun, aku William, sejak awal dia tak mau asal-asalan berbisnis. Upaya besar, tegas dia, harus disertai konsep yang matang. Baik dan buruk usaha yang akan dijalankan pun ditimbang baik-baik.

E-commerce sudah banyak. Namun, saya harus membuatnya berbeda dan merencanakan keberlanjutan usaha itu. Ide, penting. Melihat yang sudah ada pun boleh. Akan tetapi, coba modifikasi (agar memiliki nilai tambah,” papar William soal tips usahanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com