Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review: Zenfone 2 Laser, Ponsel 4G Berkamera Prima

Kompas.com - 29/04/2016, 15:07 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Asus Zenfone 2 mungkin adalah seri ponsel dengan "anak" paling banyak. Pada debut pertamanya, smartphone kelas menengah tersebut hadir dalam empat varian sekaligus.

Tak berhenti sampai di situ, Zenfone 2 kembali "beranak" pada akhir 2015 lalu. Masing-masing dinamai Zenfone 2 Deluxe dan Zenfone 2 Laser.

Varian "Deluxe" dan "Laser" pun tak hadir tunggal. Keduanya punya sub-varian dengan spesifikasi bertingkat dari yang paling unggul hingga standar. Pembedanya terlihat dari ukuran layar, jenis prosesor, kapasitas RAM, kualitas kamera, dan ruang penyimpanan internal.

Kali ini, KompasTekno akan mengulik salah satu varian Zenfone 2 Lase dengan nama model ZE550KL yang memiliki layar 5,5 inci.

Desain hampir identik

Sepintas, wujud Zenfone 2 Laser identik dengan Zenfone 2 yang lebih dulu hadir pada pertengahan 2015. Smartphone ini masih mengusung layar 5,5 inci dengan desain ergonomis khas lini Zenfone.

Saat digenggam, Zenfone 2 Laser terasa pas di tangan karena punggungnya melengkung sesuai kepalan. Tekstur garis horizontal menambah kesan elegan pada ponsel berbahan plastik tersebut.

Ciri khas utamanya adalah ketersediaan autofokus "laser". Fitur tersebut diklaim membuat kameranya mampu mengunci fokus dengan cepat. Sensor laser ini diletakkan berdampingan dengan lensa kamera 13 megapiksel dan dual-flash LED.

Oik Yusuf Membuka kover belakang Zenfone 2 Laser 5,5 inci
Pembeda lainnya juga bisa dilihat saat membuka cover punggung ponsel. Jika Zenfone 2 mematrikan batu baterai yang menyatu dengan tubuh ponsel (unibody), maka Zenfone 2 Laser memilih jalan sebaliknya.

Unit baterai bisa dicopot dan diganti yang baru. Hal ini menjawab kekhawatiran beberapa orang yang menganggap ponsel dengan baterai unibody lebih rentan rusak.

Selain baterai, ada juga slot MicroSD dan slot SIM tambahan bagi pengguna yang ingin mengaktifkan dua nomor sekaligus pada ponselnya.

Zenfone 2 Laser sudah mendukung konektivitas 4G di Indonesia dan bisa tersambung ke jaringan seluler berkecepatan tinggi itu melalui FDD-LTE band 20 (800 MHz), 5 (850 MHz), 8 (900 MHz), 3 (1.800 MHz), 2 (1.900 MHz), 1 (2100 MHz), dan 7 (2.600 MHz). Kecepatan transfer datanya bisa mencapai 150 Mbps dengan dukungan LTE Cat. 4.

Untuk tombol penguncian, "Zenfone 2 Laser" masih memilih sisi atas ponsel sebagai landasan yang tepat. Tombol penguncian dibuat sejajar dengan konektor audio 3,5 mm.

Bagi sebagian orang, tombol tersebut cukup sulit diakses dengan satu tangan. Untuk itu, Asus mempertahankan kemampuan mengetuk layar dua kali untuk membuka kunci ponsel. Dengan ini, pengguna tak perlu sering-sering mengakses tombol penguncian di sisi atas.

Oik Yusuf Bagian bawah Zenfone 2 Laser 5,5 inci
Menilik ke sisi bawah, ada port USB bertengger untuk pengisian daya sekaligus transfer data. Sementara itu, sisi kanan dan kiri ponsel bersih dari tombol.

Tampilan depan Zenfone 2 Laser benar-benar mirip dengan pendahulunya. Bentangan layar berukuran phablet masih dibalut bingkai hitam mengkilap dengan logo "Asus" pada pucuknya.

Di sisi kanan logo tersemat lensa kamera selfie 5 megapiksel, berdekatan dengan kisi-kisi sumber suara untuk mendengar panggilan.

Tiga tombol halus (soft button) terpatri di bawah layar. Fungsinya sebagai navigasi utama mengoperasikan perangkat. Ketiga tombol dilindungi ''dagu'' berbahan metal dengan tekstur khas Zenfone yang membentuk setengah lingkaran.

Autofokus "laser"

Seperti disinggung sebelumnya, karakter utama Zenfone 2 Laser terletak pada kamera yang dilengkapi autofokus "laser". Hal ini mengindikasikan bahwa Zenfone 2 Laser diperuntukkan bagi mereka yang gemar berburu foto.

Pasalnya, autofokus "laser" diklaim mampu mengunci fokus dalam kurun waktu kurang dari 0,03 detik.

Gambar yang dihasilkan pun, menurut pengamatan KompasTekno, tampak lebih tajam dibandingkan pendahulunya. Padahal, sensor kamera kedua ponsel sama-sama memiliki resolusi 13 megapiksel dengan bukaan f/2.0.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com