Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Instagram, Jokowi Bandingkan Industri Kreatif Indonesia dan Korsel

Kompas.com - 18/05/2016, 08:23 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Instagram

KOMPAS.com - Dalam kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan yang berlangsung pada 15-18 Mei 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut bertandang ke kawasan Digital Media City (DMC) di daerah Sangam-dong, kota Seoul.

Lokasi ini merupakan sebuah kompleks media dan hiburan berteknologi tinggi. Luas lahannya 55 hektar dengan 350 kantor yang bergerak di bidang hiburan, TI, serta konten digital dengan jumlah pekerja lebih dari 25.000 orang.

Lewat akun resminya di Instagram, hari Selasa (17/5/2016), Presiden Jokowi pun mengunggah foto dirinya sedang menjajal sebuah headset virtual reality (VR), sekaligus berkisah soal keadaan industri kreatif di Indonesia yang belum sesukses Korea Selatan.

Padahal, menurut Jokowi, Indonesia punya potensi besar untuk mengembangkan sektor ini.

“Kita perlu belajar dan bekerjasama dengan pemerintah Korsel dalam mengembangkan potensi itu. Yang paling penting, dimulai dulu. Kita sudah lama tidak memberikan prioritas kepada pengembangan industri kreatif,” tulis Jokowi dalam posting di Instagram.

 

Salah satu agenda penting di Seoul, Korea Selatan adalah melihat kawasan digital dan industri kreatif. Di sini ada Digital Media City (DMC), sebuah kompleks media dan hiburan berteknologi tinggi yang terletak di daerah Sangam-dong, Seoul. Di lokasi yang memiliki luas lahan 559.925 meter persegi ini terdapat 350 kantor yang bergerak di bidang media entertaintment, IT, serta konten digital dengan jumlah pekerja mencapai 25 ribu orang. Indonesia punya potensi besar untuk mengembangkan industri kreatif. Kita perlu belajar dan kerja sama dengan pemerintah Korsel dalam megembangkan potensi itu. Yang paling penting, dimulai dulu. Kita sudah lama tidak memberikan prioritas kepada pengembangan industri kreatif. Padahal Indonesia memiliki sekitar 148 keraton, sejarah, tradisi ataupun cerita-cerita kepahlawanannya dapat dikembangkan dalam bentuk konten lokal. Ke depan, industri kreatif bisa menjadi penggerak ekonomi sekaligus meningkatkan kebanggan pada tradisi yang akhirnya berefek pada pembangunan karakter manusia Indonesia. Kalau Korsel bisa, Indonesia jangan mau kalah: kita pasti bisa. Salam bisa dari negeri ginseng.

A photo posted by Joko Widodo (@jokowi) on May 17, 2016 at 2:56am PDT

Di Indonesia, lanjut Jokowi, terdapat sekitar 148 keraton serta berbagai sejarah, tradisi, ataupun cerita-cerita kepahlawanan yag dapat dikembangkan dalam bentuk konten lokal.

Industri kreatif dipandang bisa menjadi penggerak ekonomi sekaligus meningkatkan kebanggaan pada tradisi, yang akhirnya berefek pada pembangunan karakter manusia Indonesia.

“Kalau Korsel bisa, Indonesia jangan mau kalah: kita pasti bisa. Salam bisa dari negeri ginseng,” tutup Jokowi.

Kunjungan kerja Jokowi ke Korea Selatan diagendakan membahas berbagai kerja sama antara Korsel dan Indonesia, mulai dari bidang ekonomi hingga pertahanan, termasuk pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea, Park Geun Hye.

Dalam pertemuan dengan Presiden Geun Hye, Presiden Jokowi menyampaikan harapan agar Korea dapat menjadi mitra Indonesia dalam akselerasi industrialisasi serta pengembangan industri kreatif seperti ekonomi digital.

Jokowi turut menjelaskan bahwa Indonesia telah mencanangkan visi menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan proyeksi nilai transaksi e-commerce 130 miliar dollar AS dan menghasilkan 1.000 teknopreneur pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Instagram
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com