Penembakan Massal di Orlando, Facebook Aktifkan Fitur Pelacak Korban

KOMPAS.com - Facebook mengaktifkan fitur Safety Check untuk pertama kalinya di Amerika Serikat. Tujuannya untuk melacak korban penembakan massal di Orlando, Florida.

Pada Minggu (12/6/2016) dinihari waktu setempat, terjadi penembakan di sebuah klub malam khusus gay di kota tersebut. Sebanyak 50 orang dipastikan meninggal.

Peristiwa ini sekaligus menjadi penembakan massal dengan korban meninggal terbesar sepanjang sejarah AS. Sementara itu, korban luka-luka ditaksir mencapai 53 orang.

Safety Check secara otomatis mengirim sebuah pesan ke akun pengguna yang terdeteksi berada di area sekitar penembakan, sebagaimana dilaporkan Cnet dan dihimpun KompasTekno, Senin (13/6/2016).

Ketika pengguna mengklik sebuah pesan yang kurang lebih berbunyi "ya, biarkan teman saya tahu", Facebook akan mengirimkannya ke semua teman si pengguna.

Dengan begitu, teman akan tahu bahwa pengguna baik-baik saja dan mereka tak perlu khawatir. Teman juga bisa berkontribusi untuk meng-update status pengguna jika ia mengetahui keadaan si pengguna di daerah serangan.

Safety Check sendiri sudah ada sejak 2014 lalu. Facebook menyatakan terinspirasi dengan peristiwa gempa bumi yang menimpa Jepang pada 2011 lalu.

Fitur ini sudah diaktifkan beberapa kali untuk merespons bencana alam. Pada akhir 2015 lalu, Safety Check pertama kalinya diaktifkan untuk mengetahui kondisi korban serangan. Kala itu terjadi peledakan bom dan penembakan di beberapa titik di Paris, Perancis.

Untuk melihat status teman-teman yang ada di area serangan di Orlando, Anda juga bisa langsung mengunjungi situs Safety Check di sini.