Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melongok "Dapur" Suara Ponsel Galaxy

Kompas.com - 24/07/2016, 12:52 WIB
Oik Yusuf

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Gedung pusat riset dan pengembangan milik Samsung di kawasan Seocho-gu, Kota Seoul, Korea Selatan, diawasi dengan ketat. Karyawan harus melalui pemindai sinar x sebelum masuk. Bagian dalam bangunan pun tidak boleh difoto.

Di salah satu pojokan gedung inilah terletak kantor Myoung W. Nam, Senior Designer UX Innovation Team, Mobile Communications Business, Samsung Electronics.

Pada Rabu (20/7/2016), Myoung yang menyebut bidang pekerjaannya sebagai perancangan "Audio User Experience" atau AUX mengajak KompasTekno dan rombongan wartawan lain berkeliling "dapur" Samsung Mobile, tempat diciptakannya aneka suara untuk dipakai di ponsel Samsung Galaxy .

"Saya bekerja untuk tim sound engineering Samsung Mobile, kami menangani efek-efek suara dan musik seperti ringtone dalam ponsel pintar seri Galaxy, sekaligus membantu divisi lain seperti consumer electronics yang belum memiliki tim sound engineering sendiri," tutur Nam dalam sambutannya.  

Di area tersebut terdapat enam ruangan kecil berisi komputer, mixer, speaker, dan peralatan audio lain. Ruangan ketujuh yang berukuran jauh lebih besar adalah kantor Nam. Di dalammya juga ada meja panjang dan deretan kursi yang dipakai untuk menyambut pengunjung dan mendengarkan demonstrasi audio.

Samsung Ruang kedap suara di pusat sound engineering samsung electronics (kiri) dan studio perekaman

Sebuah studio tempat perekaman terdapat di ruang yang bersebelahan. Di dalam ada beberapa alat musik seperti piano dan drum set. Di dinding dan atapnya berjejer "jendela" dengan dua sisi yang ditempeli jenis materi berbeda, yakni kayu berpola kotak-kotak dan kain serupa beludru.

Jendela-jendela itu bisa dilipat untuk mengganti sifat suara yang mengenai tembok. "Material kayu akan menyebabkan suara terpantul kembali dan tersebar, sementara material kain akan menyerap suara," kata Nam menjelaskan.

Ruangan lain memiliki pintu dua lapis. Seluruh dinding bagian dalamnya tertutup bahan busa yang disusun membentuk pola serupa kulit durian. Nam menerangkan bahwa tempat kedap suara itu bisa mengurangi masuknya bunyi dari luar hingga seminim mungkin.

Over The Horizon

Nam dan para anggota timnya menggunakan beberapa metode untuk merekam aneka sound effects dan musik di ponsel Galaxy. Untuk sound effects, mereka kerap memakai teknik Foley recording alias merekam bunyi benda di dunia nyata seperti tetesan air dan gesekan kartu kredit.

Untuk audio lain seperti ringtone, Tim AUX bisa bekerja sama dengan pemusik atau band, seperti yang dilakukan dalam tayangan video di bawah. Ringtone itu merupakan variasi terbaru dari jingle khas samsung, Over The Horizon. Pengguna ponsel merk tersebut pasti familiar dengan bunyinya.

Menurut Nam, Over The Horizon yang terdiri dari enam nada itu memang sengaja dibikin agar Samsung bisa memiliki jingle yang akrab dengan terlinga konsumen dan bisa langsung mengingatkan pada merknya saat didengar. Dia mencontohkan jingle berjudul Leap Ahead dari perusahaan mikroprosesor Intel yang selalu terdengar saat logo "Intel Inside" muncul di iklan TV.

Jingle Over The Horizon milik Samsung ternyata juga memiliki filosofi sendiri di balik pemilihan nadaya. Nada dasarnya bernuansa positif, berlanjut ke melodi, dan diakhiri dengan nada dominan. "Dalam musik, nada dominan bisa dilanjutkan ke mana saja. Ini menandai semangat progress,” pungkas Nam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com