JAKARTA, KOMPAS.com - Vendor smartphone berlomba-lomba melengkapi portofolio produknya dengan perangkat realitas virtual alias VR. Sebut saja beberapa nama seperti Samsung, Lenovo, HTC, dan LG.
Di tengah tren tersebut, Oppo belum mau ikut arus. Pabrikan China itu masih fokus mengembangkan teknologi yang dinilai fungsional bagi kebutuhan masyarakat sehari-hari.
"VR belum jadi kebutuhan dasar masyarakat. Kami memilih mengembangkan inovasi yang jelas membantu kebutuhan sehari-hari," kata Media Engagement Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, Kamis (11/8/2016) di Restoran White Elephant, Mal Kota Kasablanka, Jakarta.
Salah satu Inovasi yang dimaksud adalah pengembangan teknologi kamera smartphone. Pasalnya, Oppo telah menobatkan diri sebagai vendor ponsel kamera alias camera phone. Selain itu, teknologi pengisian daya cepat (fast charging) juga ingin terus ditingkatkan.
Meski demikian, Aryo tak menutup kemungkinan jika suatu saat Oppo juga bakal terjun ke industri VR. Ia mengatakan semua itu tergantung kondisi di lapangan.
"Kalau pasarnya sudah ada, kami pasti akan ke sana. Pada dasarnya semua disesuaikan dengan keadaan masyarakat," ia menuturkan.
Sebelumnya, Aryo juga mengatakan Oppo belum mau mengembangkan teknologi pemindai iris alias iris scanner untuk menjamin keamanan ponsel. Padahal, fitur itu digadang-gadang bakal menjadi tren pada ponsel keluaran 2017.
Oppo lebih memilih memaksimalkan pemindai sidik jari alias fingerprint scanner pada lini ponselnya, termasuk F1s yang baru diluncurkan pekan lalu. Aryo menilai fingerprint scanner lebih praktis dioperasikan.
"Itu (iris scanner) lebih sulit. Kalau matanya lagi nggak bagus bagaimana? Kami pilih yang fungsional saja," kata dia beberapa saat lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.