Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRANDZVIEW

Awas... Menatap Laptop Terlalu Lama Bisa Merusak Mata!

Kompas.com - 22/08/2016, 15:01 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

KOMPAS.com - Teknologi pencahayaan kian waktu terus berkembang mengikuti zaman, dari era lampu bohlam (fluorescent) sampai teknologi terbaru lampu light emitting diode (LED). Kini, teknologi LED sudah jamak pula digunakan pada alat elektronik seperti layar televisi, komputer dan gadget.

Penggunaan lampu LED merupakan salah satu inovasi dalam dunia penerangan karena sangat hemat listrik. Energi yang digunakan lebih rendah 85 persen dibanding lampu-lampu di era sebelumnya.

Tunggu dulu. Meskipun hemat energi, penggunaan lampu LED ternyata bisa berakibat buruk bagi kesehatan mata. Hal ini diungkapkan peneliti dari Universitas Madrid, Dr Celia Sanchez-Ramos.

Pada mata, jelas Celia, terdapat retina yang bertugas menangkap cahaya untuk diteruskan ke syaraf mata. Retina ini tersusun tersusun dari jutaan sel peka cahaya dan rangkaian saraf.

Jika mata terlalu lama menatap cahaya LED dari layar laptop, misalnya, retina sangat mungkin mengalami kerusakan.

"Mata tidak didesain untuk menatap cahaya langsung namun untuk melihat dengan cahaya (pantulan cahaya)," ujar Celia seperti dilansir Kompas.com, Kamis (16/5/2013).

Penelitian mengenai dampak lampu LED tersebut ia publikasikan dalam jurnal Photochemistry and Photobiologytahun 2013. Penelitian ini menyimpulkan bahwa radiasi LED bisa menyebabkan kerusakan pigmen sel-sel epitel pada lapisan luar retina. 

"Mata manusia rata-rata terbuka selama 6.000 jam dalam setahun dan kebanyakan dari waktu tersebut terpapar oleh sinar lampu," ujar Celia.

Selain mata, dampak negatif lain dari paparan cahaya LED bagi manusia adalah sakit kepala atau gatal-gatal pada kulit.

Karena itu, para ahli merekomendasikan agar layar alat elektronik yang mengeluarkan sinar LED diberi filter khusus untuk mengurangi efek buruknya. 

Filter khusus

Mata terpapar sinar LED hampir setiap jam setiap hari. Bagaimana tidak, hampir semua gadget, mulai dari ponsel, tablet, sampai laptop yang digunakan saat bekerja memaparkan cahaya LED. Namun, dampak negatifnya hingga kini masih dihiraukan banyak orang.

Thinkstock.com Ilustrasi efek terlalu lama kena cahaya LED

Menurut riset Google Indonesia, rata-rata orang di Indonesia menghabiskan waktu selama 5,5 jam per hari menatap layar gadget. Dari angka tersebut bisa dilihat risiko kerusakan mata akibat cahaya LED semakin lekat pada seseorang setiap hari beraktivitas dengan gadget.

Namun di dunia yang serba digital, tak mungkin orang bisa terlepas begitu saja dari gadget. Banyak pekerjaan dilakukan menggunakan gadget.

Karena itu, teknologi filter khusus untuk melindungi atau setidaknya mengurangi dampak negatif sinar LED pada mata bisa jadi solusi. Pada layar laptop, misalnya, kini sudah ada fitur Blue Light Shield yang berfungsi menyaring emisi cahaya LED.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com