Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operator Bisa Terapkan Tarif Baru Interkoneksi Tanpa Peraturan Menteri?

Kompas.com - 31/08/2016, 18:17 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator seluler Hutchison Tri Indonesia (Tri) menegaskan bahwa penerapan tarif interkoneksi yang baru sudah bisa dilakukan dengan berdasar pada Surat Edaran (SE) resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Tak perlu menunggu Peraturan Menteri (PM) resmi ditandatangani untuk memberlakukan tarif interkoneksi yang baru, atau menyoalkan besaran tarif tersebut.

“Kemarin yang sudah disampaikan itu Surat Edaran (SE) yang ditandatangani Plt Direktur Jenderal (Dirjen). Itu sudah cukup untuk memberlakukan (tarif interkoneksi baru),” terang Vice President Tri M. Danny Buldansyah saat bincang dengan KompasTekno, Rabu (31/8/2016).

“Kami pun sudah memasukkan daftar penawaran interkoneksi (DPI). Beberapa hari setelah keluar SE, kami langsung kirimkan DPI-nya. Kalau operator lain saya tidak tahu,” imbuhnya.

Surat yang dimaksud adalah SE No. 1153/M.Kominfo/PI.0204/08/2016 yang ditandatangani oleh Plt. Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Geryantika Kurnia dan dirilis pada 2 Agustus 2016 lalu.

Isinya mengumumkan penurunan rata-rata 26 persen pada 18 skenario panggilan telepon dan SMS antar operator. SE ini akan berlaku pada 1 September 2016.

Dengan mengacu pada SE resmi itu, menurut Danny, Tri sudah bisa memberlakukan interkoneksi baru per 1 September 2016. Kecuali jika pemerintah mengirimkan surat penundaan atau pembatalan.

“Sampai sekarang saya belum terima ada surat penundaan. Sekarang sudah ada SE, kalau mau menunda mestinya ada surat penundaan,” tegas Danny.

Mestinya turun

Danny juga menambahkan bahwa tarif interkoneksi dari tahun ke tahun mestinya semakin turun. Pasalnya ini terkait dengan biaya teknologi dan perlengkapan telekomunikasi yang semakin murah.

Sejak 2013 biaya interkoneksi sendiri memang cenderung turun, namun penurunan itu kecil. Pada 2010, tarif interkoneksi yang semula Rp 260 turun menjadi Rp 251. Selanjutnya pada akhir 2013 kembali terjadi penurunan, dari Rp 251 menjadi Rp 250. Maka penurunan yang terjadi sekarang adalah hal yang wajar.

“Kalau saya simpel, harusnya cost interkoneksi itu turun dari tahun ke tahun. Soalnya cost teknologi, equipment dan operasional telekomunikasi semakin turun harganya,” ujar Danny.

“Dan logikanya, operator yang paling besar itu mestinya terkena cost paling rendah. Kan hitungannya cost per menit, lalu economic of scale mereka lebih tingi, network banyak, mestinya makin efisien dan artinya cost lebih rendah,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com