Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roket Pembawa Satelit Facebook Meledak karena UFO?

Kompas.com - 09/09/2016, 06:51 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Daily Star

KOMPAS.com — Pasca-meledaknya roket Falcon 9 yang membawa satelit AMOS-6 milik Facebook, teori konspirasi pun merebak. Salah satunya, ledakan disebabkan oleh benda terbang tak dikenal atau unidentified flying object (UFO).

Teori ini didukung dengan bukti berupa rekaman ledakan roket yang disebarkan di YouTube. Dalam video yang dimaksud, proses ledakan diubah menjadi gerakan lambat (slow motion) sehingga memperlihatkan segala unsur yang ada di sekelilingnya.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Daily Star, Jumat (8/9/2016), dalam video gerak lambat itu terlihat ada sebuah obyek berwarna hitam melayang dari sisi kanan ke kiri saat roket meledak, kemudian terus bergerak menghilang dari sudut pandang.

Hal yang kemudian menjadi dasar teori konspirasi ini adalah obyek tak teridentifikasi itu melayang di dekat roket, kemudian terjadi ledakan.

Hingga saat ini, tak ada penjelasan apa pun mengenai obyek tersebut. Saat menyaksikan video asli, tanpa perlambatan gerak, obyek hitam tersebut terlihat bergerak begitu cepat, bahkan hampir tak tertangkap pandangan mata.

Menurut perkiraan berdasarkan teori yang beredar, obyek ini berupa UFO, drone, atau alat lain yang berdiameter lebih kurang satu meter dan melaju dengan kecepatan kisaran 4.828 kilometer per jam.

Lebih detilnya, momen tersebut bisa disaksikan melalui video di bawah ini.

Roket Falcon 9 milik SpaceX meledak saat melakukan uji coba static fire (menyalakan pendorong tanpa meluncur). Uji coba dilakukan pada Kamis (1/9/2016) waktu setempat, di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS).

Dugaan sementara, ledakan terjadi akibat anomali pada launch pad atau bangunan penopang peluncuran roket.

Ledakan ini juga menyebabkan hancurnya satelit AMOS-6 yang diusung roket. Satelit itu rencananya akan dipakai untuk memancarkan sinyal internet gratis oleh Facebook.

Satelit AMOS-6 dibangun oleh perusahaan aeronautika Israel, Space Communication, dengan nilai lebih kurang 195 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,5 triliun. Facebook bersama Eutelsat memiliki kontrak pemakaian dan pengelolaan satelit tersebut selama lima tahun.

Baca juga: Mobil Hangus Terbakar Diduga Gara-gara Galaxy Note 7 Meledak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com