Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Blokir Jurnalis Palestina?

Kompas.com - 29/09/2016, 17:14 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com - Facebook mengaku telah keliru memblokir akun pribadi milik tujuh orang jurnalis yang bekerja untuk media Palestina.

Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu mengatakan, pemblokiran terjadi karena Facebook mendapat laporan adanya pelanggaran aturan pemakaian Facebook.

Kendati demikian, para jurnalis yang diblokir menduga hal itu dilakukan Facebook karena alasan lain. Pasalnya, Israel tengah gencar membasmi berbagai hal yang dianggap hasutan online dan dirasa bakal memicu tindak kekerasan.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Electronic Intifada, Kamis (29/9/2016), jurnalis yang diblokir terdiri dari empat orang editor Shehab News Agency dan tiga eksekutif Quds News Network. Kantor berita tersebut sama-sama meliput berita di wilayah Palestina yang diduduki Israel.

Namun saat ini, akun milik para jurnalis itu sudah bisa diakses kembali, sementara Facebook menganggap pemblokiran terjadi karena suatu kesalahan pada sistem pelaporan.

“Halaman tersebut terhapus karena kekeliruan dan langsung dipulihkan kembali setelah kami melakukan investigasi. Tim kami memproses jutaan laporan tiap pekan, dan kadang ada saja kekeliruan. Kami minta maaf soal kejadian ini,” ujar juru bicara Facebook.

Untuk diketahui, pemerintah Israel menganggap bahwa selama ini ada hasutan yang disebarkan secara online dan memicu terjadinya gelombang serangan di jalanan Palestina. Atas dugaan itu, pemerintah Israel meminta Facebook memperbaiki kebijakan di platform-nya.

Kementerian Kehakiman Israel pun mendorong pembuatan peraturan yang bakal memaksa Facebook, Twitter, dan berbagai layanan internet lain untuk menghapus konten yang berpotensi memicu terorisme.

Di sisi lain, penduduk Palestina balik mengkritik tindakan Israel yang berusaha menyensor media sosial. Alasannya, tindakan kekerasan yang ditudingkan pemerintah itu bukan disebabkan hasutan online, melainkan karena penjajahan militer yang sudah berlangsung hampir 50 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com