Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Galaxy Note 7, Banjir Pujian Sebelum Kematian

Kompas.com - 13/10/2016, 06:55 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Samsung Galaxy Note 7 disambut puji-pujian pada awal peluncurannya. Lembaga pengujian DisplayMate menobatkan flagship tersebut sebagai ponsel dengan layar paling baik di pasaran.

Tak asal memberi gelar, DisplayMate terlebih dahulu menguji Galaxy Note 7 dengan serangkaian tes komprehensif. Hasilnya, seri Note teranyar memiliki kecerahan layar tertinggi sepanjang sejarah, mencapai 1.000 nits. (Baca: Galaxy Note 7 Dinobatkan sebagai Ponsel dengan Layar Terbaik)

Tingkat pantulannya sendiri menjadi yang terendah, yakni cuma 4,6 persen. Hal ini menunjukkan keseriusan Samsung dalam menghadirkan perangkat premium berkualitas tinggi.

Bukan cuma soal layar, fitur-fitur lain pada Galaxy Note 7 pun ramai tanggapan positif. Mulai dari kemampuan anti-air pada S Pen, pemindai iris mata, video berkualitas HDR, hingga spesifikasi hardware yang mumpuni. (Baca: Ada 7 Penggoda di Galaxy Note 7)

Media internasional yang kredibel di bidang teknologi seperti Cnet, Gizmodo, TheVerge, Engadget, dan Wired, tak ragu mengacungkan jempol untuk Galaxy Note 7.

Cnet mengatakan Samsung membekali Galaxy Note 7 dengan kemampuan yang bahkan melebihi kebutuhan masyarakat modern. Gizmodo pun seiya sekata dengan menggarisbawahi kapabilitas seri Note itu pada layar dan kamera.

TheVerge tak sungkan menyebut Galaxy Note 7 sebagai ponsel terbaik dan telah maju beberapa langkah dari produk keluaran vendor lain. Engadget mengakui Galaxy Note 7 kemahalan, namun adil dengan semua fitur yang ditawarkan.

Sementara itu, Wired mengibaratkan Galaxy Note 7 bak ponsel all-in-one yang menggabungkan kualitas tertinggi pada sistem keamanan, kamera, layar, hardware, dan software.

Pujian berakhir tutup usia dini

Sayangnya, pujian bertubi-tubi itu tak berumur panjang. Baru beberapa minggu meluncur, berbagai berita tak sedap menghantam citra Galaxy Note 7. Semuanya bermuara pada isu baterai yang disebut mudah panas hingga menyebabkan berbagai insiden ledakan.

Alhasil, hanya dalam waktu dua bulan pasca dirilis, Samsung memutuskan menyetop penjualan dan produksi Galaxy Note 7. Pabrikan Korea Selatan mengatakan pihaknya memprioritaskan keselamatan konsumen, sehingga tak ingin ambil risiko lebih jauh dengan melanjutkan pemasaran produknya. (Baca: Samsung Ganti Baru Semua Galaxy Note 7 di Pasaran)

Sebelumnya, Samsung sempat menunda ketersediaan Galaxy Note 7 di beberapa negara. Kala itu dalihnya karena permintaan terlampau tinggi dan Samsung tak menyiapkan stok sebanyak itu.

Lalu, beberapa hari setelah penundaan, Samsung kembali membawa berita buruk tentang penarikan alias recall semua unit Samsung yang telah beredar di pasaran. Di Indonesia, para pemesan harus kecewa karena transaksi seri Note dibatalkan dan duit dikembalikan. (Baca: Galaxy Note 7 Tertunda di Indonesia, Samsung Siapkan Kompensasi)

Tak lama setelah recall, Samsung kembali menyetok Galaxy Note 7 yang diklaim aman. Nyatanya, masih ada konsumen yang melaporkan insiden ledakan.

Alih-alih melakukan recall Galaxy Note 7 tahap dua, Samsung malah mengakhiri perjalanan hidup ponsel kebanggaannya. Kini, Galaxy Note 7 tinggal kenangan. Insiden ini sekaligus mencatat sejarah baru dalam perjalanan Samsung sebagai raksasa teknologi. (Baca: Samsung Resmi Hentikan Galaxy Note 7 Selamanya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com