Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Pernah Berminat Beli "Snapchat-nya Asia"

Kompas.com - 01/11/2016, 07:49 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi bahwa Facebook berusaha meniru fitur-fitur Snaphcat untuk diterapkan di layanannya sendiri. Salah satu upaya terbarunya, raksasa jejaring sosial itu dikabarkan berminat membeli Snow, aplikasi yang selama ini disebut sebagai "Snapchat-nya Asia."

Dimiliki oleh perusahaaan Naver asal Korea Selatan yang juga merupakan pemilik Line, Snow adalah layanan berbagi foto atau video serupa Snapchat. Di dalamnya ada berbagai macam filter berbasis augmented reality untuk merekam foto dan video. Pengguna Snow juga bisa melakukan chatting di dalamnya.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Seasa (1/11/2016), CEO Facebook Mark Zuckerberg menelepon langsung Chairman Naver, Hae-Jen Lee untuk menawarkan akuisisi Snow.

Namun, tawaran itu kemudian ditolak karena Line berhasil mengumpulkna dana sebesar 1 miliar dollar AS dari IPO di Jepang dan Amerika Serikat, bulan Juli lalu. Lee percaya Snow bakal meraih sukses yang sama.

Snow kabarnya juga diminati oleh raksasa teknologi lain seperti WeChat dan Alibaba. “Memang benar bahwa Snow menerima banyak 'telepon cinta' dari berbagai perusahaan,” sebut seorang perwakilan Naver. Facebook sendiri menolak berkomentar.

Snow sejauh ini telah mengumpulkan angka download sebanyak 80 juta dan terus bertambah sekitar 10 juta setiap bulan di toko aplikasi Android.

Akan halnya Snapchat, CEO perusahaan tersebut, Evan Spiegel, dulu pernah menolak tawaran akuisisi senilai 3 miliar dollar dari Zuckerberg.

Setelah akuisisi Snapchat oleh Facebook gagal, jejaring sosial khas warna biru itu getol merilis fitur-fitur serupa Snapchat, seperti Messenger Day dan fitur dalam perekamam video vertikal di Facebook.

Baca: Video Vertikal di Facebook Bakal Tiru Snapchat?

Snapchat saat ini dikabarkan sedang bersiap melakukan pelemparan saham perdana tahun depan yang diperikirakan bisa menaikkan nilai pasarnya menjadi 25 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com