"Drone" dan Kamera Baru Gagal Dongkrak Penjualan GoPro

KOMPAS.com - GoPro baru saja meluncurkan drone atau pesawat tanpa awak Karma dan kamera aksi Hero5. Namun, kedua produk baru itu tak bisa mendongkrak kinerja penjualan perusahaan, karena ternyata justru menurun.

Kabar buruk tersebut terindikasi dalam laporan keuangan per kuartal GoPro. Total pemasukan penjualan dari berbagai produk GoPro turun 240,6 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,15 triliun pada kuartal tiga 2016.

Nilai tersebut turun dibandingkan pemasukan GoPro pada kuartal yang sama di tahun lalu, yang mencapai 400 juta dollar AS atau sekitar Rp 5,2 triliun.

Dilansir KompasTekno dari Engadget, Sabtu (5/11/2016), founder sekaligus CEO GoPro, Nicholas Woodman beralasan, penurunan pemasukan terjadi karena masalah pada proses produksi kamera dan drone baru.

GoPro memang mengandalkan drone Karma dan kamera aksi Hero5 untuk mendongkrak penjualan produk di musim liburan akhir tahun ini. Sayangnya produksi keduanya terhambat. Penjualan drone dan kamera aksi itu pun baru bisa dilakukan sekitar Oktober lalu, sehingga kinerjanya tidak tercatat di kuartal ketiga 2016.

“Kami berupaya agar 2017 nanti, produk-produk baru tersebut akan menjadi kekuatan yang membantu kami meraup untung,” terang Nicholas.

GoPro memprediksi pendapatan perusahaan di kuartal empat 2016 akan mencapai 625 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,18 triliun. Artinya prediksi total pendapatan sepanjang 2016 akan turun di antara angka 1,25 dan 1,3 miliar dollar AS, atau setara dengan Rp 16,3 triliun hingga Rp 17 triliun.