Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SpaceX Minta Izin "Kepung" Bumi dengan 4.000 Satelit

Kompas.com - 20/11/2016, 11:52 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Raksasa-raksasa teknologi Silicon Valley sibuk mencari cara untuk menyebarkan cakupan jaringan internet. Selain Facebook dan Google, perusahaan antariksa SpaceX yang didirikan miliarder Elon Musk juga melakukan hal serupa.

Metodenya bukan dengan memakai drone atau balon udara, tapi satelit sejumlah 4.425 buah yang mengorbit di luar angkasa dalam sebuah jaringan raksasa, untuk memancarkan gelombang internet broadband yang mencakup seantero planet Bumi.

“Jaringan satelit ini dirancang untuk memberikan aneka layanan broadband dan komunikasi untuk keperluan komersil, perumahan, institusi, pemerintahan, dan profesional di seluruh dunia,” sebut Space X.

Angka tersebut lebih banyak dari jumlah satelit aktif yang sekarang mengorbit Bumi, sebanyak 1.419 buah, menurut catatan Union of Concerned Scientiest. Sekitar 2.600 satelit lainnya yang sudah tidak terpakai masih melayang-layang di orbit sebagai sampah antariksa.

Baca: Gara-gara Update Software, Satelit Rp 3 Triliun Jadi Sampah Antariksa

SpaceX baru saja mengajukan izin untuk meluncurkan .4.425 satelit internet itu ke Federal Communications Commission (FCC) di Amerika Serikat pekan ini, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Business Insider, Minggu (20/11/2016).

SpaceX/ FCC Ilustrasi cakupan gelombang internet yang dipancarkan SpaceX dari orbit, dalam dokumen yang diajukan SpaceX ke FCC.

Tiap satelit nantinya bakal berbobot sekitar 386 kg dan berukuran sebesar mobil kecil. Jalur orbitnya dipatok di ketinggian 1.150 km hingga 1.275 km di atas Bumi

Dari sana, masing-masing satelit sanggup memancarkan gelombang internet yang mencakup area berbentuk elips dengan radius 1060 km. SpaceX berencana meluncurkan ke-4.425 satelit dalam dua tahap.

Apabila sudah beroperasi secara penuh, jaringan satelit milik SpaceX ini diklaim mampu memberikan koneksi internet global dengan kecepatan mencapai 1 Gbps per pengguna, jauh lebih tinggi dibanding rata-rata kecepatan internet global sebesar 5,1 Mbps per pengguna, menurut catatan lembaga cloud Akamai pada akhir 2015.

Meski begitu, masih belum jelas kapan rencana muluk SpaceX ini akan mulai dijalankan. Selain SpaceX, Facebook diketahui memiliki proyek serupa dengan satelit bernama AMOS-6.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com