Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xiaomi Sejatinya Gratiskan Ponsel ke Pembeli

Kompas.com - 27/11/2016, 11:11 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Vice President Global Xiaomi, Hugo Barra mengungkapkan bahwa perusahaan tidak mendapat untung dari penjualan smartphone. Hal ini diutarakan Barra dalam sesi wawancaranya dengan Reuters.

Hugo Barra mengatakan bahwa jika Xiaomi menjual 10 miliar unit smartphone pun perusahaan tetap tidak akan untung.

"Pada dasarnya, kami memberi cuma-cuma (ponsel kami) ke kalian tanpa menghasilkan uang," kata Barra, seperti dikutip KompasTekno, Minggu (27/11/2016).

Ia menambahkan, pada intinya, konsep bisnis Xiaomi adalah mencari pendapatan yang berulang-ulang (recurring revenue) selama beberapa tahun, bukan mencari untung dengan cepat lewat margin (selisih ongkos produksi dan harga jual) smartphone yang dijualnya.

Selain smartphone, Xiaomi juga berharap bisa mendapatkan pemasukan dari sektor lain bisnisnya, seperti bisnis peranti smart home, aksesori smartphone, serta bisnis software dan layanannya.

Tanggapan itu dilontarkan Barra kepada Reuters setelah lembaga riset IDC melaporkan bisnis smartphone Xiaomi tahun ini turun 12 persen secara global dibandingkan tahun lalu. IDC juga meramalkan penjualan Xiaomi di kuartal ketiga di China akan turun 45 persen.

Hugo Barra juga menampik isu miring bahwa Xiaomi sedang kehabisan uang dan butuh pendanaan lewat IPO, seperti vendor smartphone China lainnya, yakni LeEco. (Baca: LeEco Dikabarkan Kehabisan Duit, Gaji CEO Jadi Rp 2.000 )

"Tidak ada desakan untuk melakukan IPO (initial public offering) atau pendanaan privat," kata Barra.

Xiaomi sendiri terakhir mendapatkan pendanaan pada 2014 lalu. Pendanaan itu membuat valuasi perusahaan Xiaomi menjadi 46 miliar dollar AS. Saat itu, Xiaomi menjadi perusahaan rintisan digital (startup) paling kaya, sekaligus vendor smartphone terlaris di China.

Baca juga: Indikasi Kuat Xiaomi Bakal Comeback ke Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com