Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cellebrite, Perusahaan Israel Spesialis Pembobol Ponsel

Kompas.com - 29/11/2016, 06:49 WIB
Oik Yusuf

Penulis


Mempercepat penyelidikan

Cellebrite kini memosisikan diri sebagai penyedia "solusi"membobol perangkat bagi polisi ketika pihak vendor -misalya Apple dalam kasus iPhone- menolak bekerjasama.

"Provider yang tidak kooperatif, proses hukum yang bertele-tele, mempersulit perolehan data privat dan yang berbasis di cloud,"sebut Cellebrite dalam sebuah brosur layanannya, sebagaimana dirangkum CNN Money. "Solusi kami membantu pengungkapan fakta yang diperlukan untuk mempercepat proses investigasi."'

Salah satu "solusi" sebagaimana dimaksud Cellebrite adalah perangkat khusus bernama Universal Forensics Extraction Device (UFED) Touch. Inilah jenis alat serupa tablet yang dipakai dalam demonstrasi yang disaksikan oleh BBC di atas.

Kecuali kemampuannya membombardir ponsel dengan ribuan kombinasi password untuk membuka kunci, cara kerja UFED tak banyak diungkap . Yang jelas, alat ini memiliki tampilan graphical user interface (GUI) dan layar sentuh sehingga relatif user friendly buat pemakainya.

“Ada beberapa tombol yang mesti ditekan untuk mengidentifikasi jenis ponsel dan mematikan kunci perangkat,” kata Moshe saat mendemonstrasikan kemampuan UFED membobol ponsel kepada BBC.

UFED bikinan Cellebrate bersifat ringkas dan mudah untuk dibawa-bawa, misalnya di dalam mobil patroli polisi. Perangkat berharga lebih dari 10.000 dollar AS ini diklaim mampu membobol 8.000 jenis perangkat elektronik.

Sebuah dokumen pemerintah yang didapatkan CNN menyebutkan bahwa FBI telah menandatangi kontrak penyediaan UFED dengan Cellebrite sebanyak 187 kali dalam rentang waktu 7 tahun.

Mentok di iPhone

UFED Cellbrite sempat digunakan dengan efektif oleh para detektif dan penegak hukum di AS untuk menjebol ponsel dalam penyelidikan kasus. Kode pengaman berupa password atau PIN tak mampu membendung serbuannya.

Tapi hal itu berubah ketika Apple mulai meningkatkan sekuriti iPhone pada 2014 melalui enkripsi jenis baru yang terkait dengan passcode pada sistem operasi iOS 8. Tujuannya untuk meningkatkan privasi pengguna, termasuk dari endusan otoritas pemerintah.  Bahkan Apple sendiri sengaja dibuat tak mampu melewati kunci pengaman pada produknya.

“Berbeda dari kompetitor, Apple tak bisa melewati passcode dan mengakses data (di dalam perangkat),” sebut Apple di situsnya. “Jadi, secara teknis kami tak bisa memenuhi permintaan dari pemerintah untuk mengakses data pengguna.”

Ditambah dengan setting yang bisa diubah agar otomatis menghapus data iPhone apabila PIN salah dimasukkan sebanyak 10 kali, para penyidik FBI dalam kasus penembakan di San Bernardino pun mati langkah.

CNN Cellebrite mendemonstrasikan kemampuan perangkatnya menjebol ponsel dalam pameran CTIA 2013.

Langkah hukum untuk mendesak Apple agar membuatkan “backdoor” untuk membobol iPhone tak membuahkan hasil. Malahan, FBI mendapat pertentangan dari perusahaan-perusahaan teknologi lain macam Facebook dan kawan-kawan yang mendukung sikap Apple.

Biro penyelidikan federal tersebut pun memutuskan untuk meminta tolong pihak ketiga. Identitas “pihak ketiga” ini hingga sekarang tidak diungkap. Bisa jadi ia tak lain adalah Cellebrite yang sudah jadi langganan, bisa juga bukan.

Washington Post mempublikasikan dugaan bahwa FBI memperoleh bantuan dari “grey hacker” alias peretas yang menemukan celah keamanan lalu menjualnya ke pemerintah, tanpa melaporkan kelemahan tersebut ke vendor supaya bisa diperbaiki.

Direktur FBI, James Comey pernah mengatakan bahwa pihaknya membayar sejumlah besar uang untuk memperoleh “kunci” pembobol iPhone San Bernardino dari “pihak ketiga “ itu. Besarnya duit yang disetor, menurut dia, melebihi total gajinya di FBI dalam sisa masa jabatan selama 7 tahun, sebesar 1,34 juta dollar AS.

Bisa bobol iPhone 7

americansecuritytoday.com VP Business Development of Forensics Cellebrite, Yuval Ben Moshe
Comey mengatakan bahwa “kunci” yang diperoleh FBI hanya bisa dipakai untuk membobol iPhone model tertentu, yakni iPhone 5C dengan sistem operasi iOS 9 yang dipakai oleh tersangka teroris San Bernardino.

Apple sempat penasaran dan ingin tahu cara FBI membobol perangkat tersebut karena kemungkinan bisa dipakai untuk meretas jutaan iPhone lain yang beredar di masyarakat. Namun FBI tak mau mengungkapkannya.

“Orang-orang yang menjual (tool) ini pun, saya tahu mereka, dan saya percaya mereka akan melindungi (cara membobol iPhone), dan motivasi mereka sejalan dengan kami,” kata Comey.

Hingga kini, identitas pihak ketiga yang membantu FBI menjebol iPhone masih menjadi misteri, demikian pula cara melakukannya.

Tetap ada kemungkinan bahwa pihak ketiga dimaksud merupakan Cellebrite. Terlebih, dalam wawancara dengan BBC, Moshe mengaku perusahaannya mampu menjebol segala jenis ponsel Android dan iPhone, termasuk model-model terbaru sekalipun.

"Kami bisa mengambil data dari iPhone 7 juga. Pertanyaannya adalah data yang mana, situasinya seperti apa,” ujar Moshe. Sayang, dia menolak mengungkapkan siapa saja pihak-pihak yang menjadi pelanggan Cellebrite.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com