Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samsung Bakal Dipecah Jadi 2 Perusahaan?

Kompas.com - 29/11/2016, 07:37 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Pagi ini, Samsung Electronics bakal mengambil keputusan penting perusahaan. Raksasa elektronik Korea Selatan itu akan memutuskan apakah perusahaannya bakal dipecah menjadi dua atau tidak.

Rumor pemecahan perusahaan menjadi dua, yakni sebagai perusahaan induk dan perusahaan operasional muncul awal minggu ini. Hal tersebut menyusul kondisi bisnis Samsung yang sedang tak stabil akibat insiden Galaxy Note 7 dan isu politik di Korea Selatan.

Laporan kuartal ketiga Samsung menunjukkan profit operasional perusahaan hanya sebesar 4,5 miliar dollar AS atau setara Rp 60,9 triliun.

Angka itu turun 30 persen dibandingkan periode serupa tahun lalu dan merupakan performa bisnis Samsung yang terburuk selama dua tahun terakhir.

Para investor pun mulai khawatir. Sejak Oktober lalu, Elliot Associates yang memegang 0,6 persen saham Samsung telah mengusulkan agar perusahaan itu dibagi dua, sebagaimana dilaporkan Reuters dan dihimpun KompasTekno, Selasa (29/11/2016).

Baca: Mengapa Indonesia Disebut Juru Selamat Samsung?

Dengan begitu, menurut penghitungan Elliot Associates, Samsung bisa memberikan dividen spesial ke para investor sebesar 27 miliar dollar AS atau setara Rp 365 triliun.

Elliot Associates juga meminta sang pabrikan Korea Selatan untuk menunjuk tiga anggota direksi yang independen, bukan dari kalangan keluarga Samsung.

Usulan Elliot Associates agaknya baru ditanggapi sekarang. Samsung baru saja mengumumkan menggelar conference call dengan seluruh pemegang sahamnya pada pukul 09.30 pagi waktu lokal, atau 07.30 WIB.

Samsung sesumbar conference call bersama investor itu akan membahas hal penting terkait bisnis perusahaan. Diduga kuat ini merujuk pada pembagian perusahaan. Benar atau tidaknya, kita tunggu saja update dari hasil conference call tersebut.

Baca: Samsung: Indonesia Itu Seperti Lima Negara Digabungkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com