Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Prioritaskan Kicauan Berdasarkan Jumlah Balasan

Kompas.com - 30/11/2016, 11:23 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Kekuatan utama Twitter terletak pada obrolan penggunanya tentang berbagai topik. Pengguna bisa berperan sebagai pembuka obrolan, orang yang menimpali atau meramaikan obrolan, serta hanya mengamati obrolan alias onlooker.

Namun, ada topik-topik tertentu yang pembahasannya sangat ramai sehingga pengguna sulit menimpali atau bahkan memahami akar obrolan. Twitter menyediakan solusi untuk keruwetan tersebut.

Melalui fitur "Conversation Ranking", pengguna diharapkan bisa memahami suatu topik yang sedang viral dengan cepat, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (30/11/2016), dari situs resmi Twitter.

Mekanisme Conversation Ranking terbilang simpel. Twitter akan menunjukkan kicauan-kicauan paling populer dari sebuah topik obrolan, sehingga pengguna paham konteksnya.
 
Popularitas itu diukur dari dua hal, yakni banyaknya reply yang dihimpun dari pengguna lain, maupun reply balik dari sang pembuka obrolan.

Selain dari segi popularitas, Conversation Ranking juga menitikberatkan pada reply dari pengguna yang Anda kenal. Intinya, Anda akan diperlihatkan reply paling bermakna dan kontekstual dari sebuah obrolan di Twitter.

Twitter Twitter hadirkan tool Conversation Ranking (ki) dan Direct Reply Count (ka).

Selain Conversation Ranking, Twitter juga memboyong tool baru bertajuk "Direct Reply Count". Tool tersebut akan menghitung berapa banyak reply langsung yang dihimpun suatu kicauan.

Sebelumnya, informasi jumlah penghitungan cuma untuk RT dan love. Dengan begitu tool baru ini, Anda bisa lebih cepat mengidentifikasi kicauan populer atau obrolan yang sedang ramai.

Conversation Ranking dan Direct Reply Count diluncurkan secara bertahap untuk semua pengguna. Pastikan Anda memperbarui aplikasi Twitter di Android maupun iOS.

KompasTekno sendiri belum menerima update dua tool tersebut. Barangkali Anda sudah lebih dulu menikmatinya. Selamat mencoba dan menunggu giliran!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com